High Alert. Tulisan ini bermuatan curcol lepel dewa. Waspadalah, waspadalah.
Halo sobat traveler. Total hampir dua bulan saya tidak menuliskan apapun di blog ini. Bukan tidak mengunjungi. Terakhir, malah harus membuat SS dari PV di tiga bulan terakhir. Tetap bersyukur, karena, PV justru meninggi. Koq bisa? Begini ceritanya.
Kebetulan masih belum genap sebulan, saat saya memutuskan mencoba tantangan menulis 31 hari non stop. Iya, sudah tahukan dimana? Pastinya bukan di blog ini, tapi di satu platform menulis lain. Alhamdulillah, meminjam pemantik semangat ala HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), yakusa – yakin usaha sampai. Usaha saya menulis, sembari memasak untuk keluarga selama sebulan penuh berpuasa, berbuah manis.
Kembali silaturahmi bersama keluarga besar HMI. Terima kasih dukungannya Bang Apeng, Bang Cuing, Bang Adib, dari KAHMI Lombok Timur. Cred. Tim KAHMI Lotim. |
Petjah Ndog Setelah Hiatus Lomba Sekian Purnama
Iya. Lomba menulis terakhir yang saya ikuti, Lomba Menulis Fiksi di salah satu komunitas blogger. Kalah. Jadi, ketika benar memulai menulis dan ingin mengakhiri tepat di hari ke-31, semangat menang tidak terlalu besar. Yang saya utamakan adalah, tidak mandeg, dan konsisten menyelesaikan tantangan. Ya, walau, sempat juga sih meminta doa ke Mamak. Maakk, doakan ya, semoga bisa menang hadiah yang 8 juta .Iyak! 8 juta! Siapa yang nggak ngiler coba.
Saking semangatnya, ada efek lucu segera setelah berhasil tuntaskan tantangan. Saya bosan menulis! Jadi lucu, karena bosan menulisnya ya hanya di blog ini. Tulisan-tulisan yang lain masih tetap on track. Beberapa web volunteering tetap bisa saya update. Yang pariwisata, yang fiksi, review-review event. Juga pastinya update status di banyak social media.
Ya itu tadi. Buka blog ini, buat iseng ngintip Statistik Pengunjung. Atau, buat SS PV lagi, buat isian form job (eh…hihihi). Begitu bolak-balik. Oh ia, hampir lupa. Di lomba menulis non stop di atas, salah satu tulisan saya menjadi pemenang favorit. Tetap bersyukur, walau nilainya kurang dari ¼ yang tersebut di doa yang saya minta ke Mamak.
Hampir lupa. Angka kunjungan blog saya yang tinggi, mulai tampak ketika saya hanya menuliskan blog ini di profil saya. Alhamdulillah, angka-angkanya 'ngeri'. Seharusnya jadi pemantik buat makin semangat nge-blog dong ya? Ya itu dia makanya lucu. Angka-angka tinggi tersebut cuma saya liat-liatin doang. 👀😅
Break The Writing Blocks With Writing
Salah satu rumus unik saya, ketika masih juga mentok di tembok yang namanya ‘Writing Blocks’. Saat menuliskan ini, di otak saya sudah berjejeran 2 rilis. Yang utama, satu event yang sudah berlangsung dari awal April lalu (oh NO!). Satu lagi, baru saja berlangsung di Jumat pekan lalu. Dalam antrian, juga berjejalan TOR ini itu, proposal ini itu, pun juga keinginan menulis opini ini itu. Iya. Memang segila itu dengan tulisan dan ide-ide tulisan.
Terus, praktik dari menulis saat mentok menulis itu, bagaimana yak? Nih, begini ceritanya (kasi jeda, biar sempat bikin kopi atau teh manis panas).
Salah satu kegiatan seru yang belum dituliskan di blog ini. Family camp bareng Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok Sumbawa di desa wisata Sugian. Cred. Tim GenPI |
Anak lanang asyik snorkelingan tipis-tipis di desa wisata Sugian, Lombok Timur. Cred. Tim GenPI LS |
Biar enak, dibuatkan daftar saja ya. Beberapa yang rajin saya buka, buat menyalurkan keran kata-kata:
Pertama, platform untuk kombinasi opini, review event dan fiksi sekaligus. Ada Kompasiana, Lombok stories, dan Medium. Yang terakhir, harapannya fokus untuk tulisan-tulisan Bahasa Inggris. Belakangan, mandeg juga. Sempat baca sekilas di sosmed, bagaimana Medium tidak memberikan imbalan yang pantas bagi para penulis lepas yang unggah tulisan mereka, membuat saya jadi enggan lagi menuliskan apapun di situ. Tetapi, notif rutin email berisi rekomendasi tulisan yang sesuai passion saya, tetap saya baca abstraknya.
Kedua, tulisan berbayar dan segmented. Yang utama dan jelas, ya di blog ini. Berikutnya, seperti web GenPI, web Kitapixel Lombok, dan Nasional Editor. ‘Nyawa’ mereka ‘seragam’. Yakni, dunia pariwisata di Lombok Sumbawa secara khusus,serta tentunya Indonesia tercinta. ‘Nyawa’ dari kesukaan saya eksplor destinasi wisata dengan segala kompleksitasnya. Sebenarnya ada satu lagi. Tapi, kondisinya lebih parah. Entah sudah berapa tahun tak terurus. Blog trip memancing. Tripnya masih jalan. Yang mandeg, menuliskannya dan memasangnya di blog. Sayang banget ya …
Ketiga, nge-thread di sosmed Twitter. Ternyata lumayan seru! Apalagi kalau saya membuat thread horor. Lagi-lagi, yang ini ya ndak lancar. Saking tidak lancarnya, opsi nge-thread bahkan mungkin tidak muncul sekali sebulan.
Jadi, sekarang mau tulis apa lagi? Biasanya, karena sudah berhasil update blog, ya kembali ke To Do List sebelumnya. Kembali lagi berputar di nama-nama yang saya sebutkan di daftar di atas. Nah, kalau kamu, saat Writing Blocks hinggap, biasanya ngapain? Dong ayok cerita.
Keren. DikaruniaiNya kemampuan yang luar biasa. Ya. Namanya anak muda. Banyak ilmu pula.
ReplyDeletekadangkala menuliskan pikiran secara random dan curhat2 begini justru bisa membuka jebuntuan ta.. oya..sekali lagi selamat yaa utk kemenangannya kemarin..
ReplyDeleteIh bener banget sih, tapi kadang harus dimaintenance lagi supaya apa yang ditulis tidak keluar dari topik yang dibawakan didalam blog kalau semisal 1 niche.
DeleteSelamat bunsal udah pecah telor asik bisa makan-makan
ReplyDeletemakasih tipsnya ya bunsal
Mksh tipsnya mbak..ini aku jg lg males nulis.. soalnya g ada waktu hiks... selamat ya kmrn menang lomba.
ReplyDeleteKeren mba, masyaAllah..barokalloh ya mba..
ReplyDeleteAku terkadang blocking juga mba terutama kalau harus nulis sesuai kaidah SEO. Nulis lepas tanpa memikirkan SEO sementara waktu bisa jadi satu solusi buatku.
perlu mental yang kuat untuk hancurin writing block
ReplyDeleteSalam kenal, Kak. Saya Avi dari Malang.
ReplyDeleteTiap hari dituntut nulis karena selain jadi blogger juga jadi content writer di 2 agency sekaligus. Rasanya maknyoss tenan wkwkw tapi jadi tantangan.
Writer block tentu bagai kiamat kecil karena kalau gak nulis gak gajian dong, wkwkwk.
Jadi ya matikan laptop dulu lalu jalan-jalan.
anyway makasih banyak tips dan ceritanya ya. Semoga lebih kece lagi tulisannya.
Kalo molly lagi writer block sih dengan membaca atau menonton drama korea. Belom pernah nyoba bikin thread di twitter, hal baru nih ntar dicobain juga ahh
ReplyDeleteIkutan lomba (dengan embek-embel hadiah) biasanya emang ampuh buat "maksa" nulis lagi haha. Aku juga masih struggle soal writers block ini. Masih suka nulis berdasarkan mood. Cuma kalau mood bagus, sekali duduk bisa dapet banyak :)
ReplyDeleteKalau writer blocks hinggap biasanya aku berhenti sejenak. Keluar dari rumah dan ambil motor. Berkendara sebentar. Meski tak tentu arah. Melihat lalu lalang kendaraan atau sekedar jajan.
ReplyDeleteKadang kala ide itu hinggap di saat-saat seperti itu lho. Hehehehe
Kalau nggak gitu ya paling aku nonton drama Korea. Sambil ngemil. Kombinasi makanan ringan dan romantisme drama kadang bikin ide tiba-tiba pop up gitu di kepala.
DeleteNah biasanya tinggal tulis idenya. Lalu lanjutin nonton. Pas kelar baru deh eksekusi.
Kalau writing block, biasanya aku berhenti dulu..
ReplyDeleteGak maksain nulis.
Tapi balik lagi tergantung kepentingan. Kalau ada job kan gak bisa "berhenti" ya..
Jadi sebisa mungkin mood nulis terus dijaga. Kudu banget ikut challenge agar terasah materi dan tulisannya.
Bener banget, kalau gak ada ide nulis malah menulis hha.. Kadang juga bisa berasal dari inspirasi membaca tulisan orang lain, ada hal peluang yang tidak dijelaskan akhirnya ku lebih jelaskan pada bagian itu.
ReplyDeleteSaya sering banget nih writing blocks, biasanya yaa saya ikutin, gak mau maksain dan seringnya kebablasan, hehehe. Karena nulis hanya hobby, saya ingin melakukannya dengan bahagia tanpa terpaksa, makanya jumlah artikel yang tayang di blog seadanya 😅
ReplyDeleteKeren nih mbak bisa nulis di banyak platform. Kalau saya nulis di blog doang itu pun kadang tergantung mood. Hehe. Kalau saya pas lagi kena writing block atau malas nulis ya paling jadinya baca buku atau nonton mbak
ReplyDeleteWah, KOHATI juga ya
ReplyDeleteAku juga
Hmm iya ya, kandang kadang blogger juga mengalami yang namanya writing bloks
Aku biasanya gitu kalau sudah la nggak nulis.makanya untuk mengatasi itu, aku biasakan nulis tiap hari.minimal free writing gitu lah
Senang banget ya bisa nulis rutin 30 hari non stop. Aku sejak anak-anak belajar pandemi, memilih menulis sebisa aja karena berat banget mau nulis hahah.... Tapi, setelah anak-anak masuk lagi, aku sudah menemukan ritme belajarku. Kini, listrik ide sudah menanti alhamdulillah mau nulis rutin lagi! Keren Mbk PV bagus! Selamat ya.
ReplyDeleteCara di atas efektif juga buat aku, cuma ya biasanya writing block itu dikarenakan moodnya yg anjlok. Jadi mau gak mau ya kasih jeda sebentar
ReplyDeleteIya ya. Intinya jangan pernah berhenti menulis karena menulis sesingkat apa pun juga sudah termasuk menulis bahkan bisa mematahkan writer's blocks yang ada
ReplyDelete