Manajemen Qolbu terasa identik dengan Aa' Gym [K.H Abdullah Gymnastiar], dai muda dari Bandung.
Format Kajian Manajemen Qolbu merupakan program agama / bimbingan rohani yang mengedepankan nilai-nilai manajemen qolbu. Kajian Manajemen Qolbu ini menggunakan market manajemenqolbu yang bercirikan tiga hal dari sisi kontent yaitu sederhana, mudah, aplikatif bagi masyarakat.Kutipan Deskripsi Manajemen Qolbu dari sini
Sering urat kepala menegang tanpa kendali, saat ada sesuatu atau seseorang begitu terasa mengganggu. Sering pula ilmu yang sekian tahun dituntut, terasa tak berarti dan emosi pun lepas kendali.
Perbedaan kerap menjadi sumber gangguan tersebut.
Perbedaan pola pikir, kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma.
DiIndonesia sendiri, perbedaan sudah menjadi sesuatu yang umum. Bahkan, Iedul Fitri yang diperingati setahun sekali pun kerap dirayakan pada hari yang berbeda.
Tentu hal ini memang memiliki alasan tersendiri untuk perbedaannya.
Salah satunya, dikutip dari Harian Republika, sebagai berikut:
Di kalender-kalender, telah tertulis bahwa Idul Fitri jatuh pada 24-25 Oktober. Tapi ada kemungkinan dua organisasi massa terbesar di Tanah Air, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, menetapkan tanggal Lebaran berbeda: 23 Oktober
Ulasan berjudul NU-Muhammadiyah Mungkin Idul Fitri Secara Bersamaan tersebut secara gamblang mengemukakan mengapa kemungkinan perbedaan hari perayaan terjadi. Disinilah rasa solidaritas kita dituntut untuk tak lantas menanggapinya dengan emosi.
Bahkan, diskusi pun bergerak ke milis-milis, walau itu milis Balita-Anda sekalipun. Treadnya lumayan banyak. Belum lagi difroum-forum chatting.
Bagaimanapun, keputusan berpulang nafsi-nafsi. Keyakinan dan akidah memang bagian dari umat, namun keputusan akhir benar-benar bisa sangat personal.
Semoga saja, sampai pun beberapa tahun kedepan, akan selalu ada perbedaan Perayaan, kita semua bisa menghadapi dan menyambutnya dengan qolbu yang tetap tertata. Dan itu semua membutuhkan manajemen yang terus-menerus diperbaharui. Bukan tidak mungkin, suatu hari nanti, ketika NU dan Muhammadiyah kemabli berbeda pendapat, pemerintah bisa berbesar hati menerima serta mengadopsinya. Pun tak lagi membuat sebagian besar dari kita yang ingin tak ber'mazhab' khusus, bukan menjadi kaum 'buih' yang telah diperingatkan dalam salah satu Hadits Nabi:
Artinya :
"Dari Abu Amir Abdullah bin Luhai, dari Mu'awiyah bin Abi Sufyan, bahwasanya ia (Mu'awiyah) pernah berdiri di hadapan kami, lalu ia berkata : Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda : Ketahuilah sesungguhnya orang-orang sebelum kami dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) terpecah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, dan sesungguhnya umat ini akan terpecah menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan. Adapun yang tujuh puluh dua akan masuk neraka dan satu golongan akan masuk surga, yaitu "Al-Jama'ah".
Sanad Hadits bisa dibaca selengkapnya diSini
Semoga kita semua benar-benar selalu ditunjuki jalan yang lurus dan selamat. Amin Robbul Amin
Post a Comment
Post a Comment