Satu kata spesial dari kuliah Cross Culture Understanding di semester awal waktu kuliah dulu. Yang semakin membuat ingat, dosen pengantarnya cakep..
Definisi harfiah, lihat lengkapnya disini. Sementara, jika dikaitkan dengan dunia kebahasaan, Fosilization disini cenderung bermakna, kesalahan berbahasa yang terus menerus sehingga menjadi kebiasaan. Mengapa kata 'fosil'? Karena, saking terbiasanya, kebiasaan tersebut seperti fosil yang membeku dan sudah tidak berubah lagi..
Mari cek memoriku disalah satu kelas speaking, berbilang tahun lalu.Contoh kasus pada 1 temanku yang berasal dari Bali, bernama Made.
Saat mengucapkan 'That', Made dianggap dosenku sangat susah mengabaikan pengucapan huruf 'T' beraksen Bali-nya. Padahal, dibeberapa kata yang ada pengucapan 'T', kekeliruan tersebut cenderung kecil.
Aku sendiri? Kekeliruanku yang cenderung memfosil adalah kebiasaanku yang berhubungan dengan pengetikan.
Yang paling memfosil [baca: membiasa], diantaranya:
Saat mengetikkan 'dengan' dan 'bisa', hampir selalu aku akan mengetikkannya terbalik atau menambahkan spasi. Realnya, 'dengan' akan terketik sebagai 'dnegan' dan 'bisa' sebagai 'bis a' dimana 'a' akan selalu tersambung dengan kata setelah kata 'bisa' tersebut. Tentu saja pas ingat begini aku tidak akan melakukan kesalahan tersebut, tapi biasa terjadi saat aku fokus pada pengetikan dan tidak memperhatikan per kata, lebih mengejar agar ketikan cepat selesai..
Sedikit persamaan, juga terjadi jika aku mengtikkan kata 'that'. Saat fokus ke ketikan cepat, kata tersebut cenderung aku ketikkan sebagai 'taht'...Halah, memangnya mau ngetik jenis mobil ?
Awal mengetahui kekuranganku tersebut, tentu saja tidak bisa abaikan jengkel dan rasa kesal. Apalagi saat ketikan laporan ditunggui bos
Tapi, sejak memoriku teringat frase 'Fosilization' tersebut diatas, aku lebih memaafkan diri, walau tentu saja tetap berusaha menghilangkan kebiasaan itu. Toh, sekian tahun rezeki hidup, kita tak akan sampai pada kata 'sempurna', seperti apapun jenis hidup yang kita jalani..
Pun dengan sikap dan sifat..Akan ada sebagian sikap dan sifat kita masing-masing yang begitu membiasa. Adalah penerimaan, pengertian dan pemahaman-pemahamanlah yang membuat kita mampu tetap ko-operatif dan menerima kekeliruan-kekeliruan tersebut, meski sebeku dan sekaku apapun jenis dan modelnya..
So All, jika disalah satu postinganku masih ada terselip 'dnegan' dan 'bis a', nuwun ngapuntennya yah..Membuat pengakuan ini pun telah menjadi keberanian tersendiri..Dan please, jika masih bisa, maafkan 'fosilization-fosilization' sikap, sifat, tingkah dan laku siapapun yang dekat dengan kita...dan mari nikmati hidup dengan lebih terbuka dan apa adanya..
lho? kok sama ama aku Bun? aku jg klo ngetik bisa slalu bis a dan a-nya itu tersambung dgn hurup berikutnya. tos dulu dongg... *PLOK*
ReplyDeleteMungkin karna nulisnya terburu2 kali yah, jadinya gitu. hehe...