Setelah agak tenang, semalam, aku malah memimpikan ms Rinto dan Salwaa sekaligus.
Ah, mungkin karena impianku sebelum tidur.
Aku seorang ibu rumah tangga biasa. Ada 2 PC dirumah. Satu untukku dan satu untuk Salwaa. Setiap menjelang 8 malam, setelah usai berjamaah Isya, aku selesaikan tulisan-tulisan tak pentingku, disebelah Salwaa yang sedang belajar alphabet, mewarnai ato main game online.
Satu mug besar coklat panas untukku dan satu mug susu putih hangat untuk Salwaa.
Sepiring sandwich coklat.
Dan ms Rinto yang sudah ijin ngampul di laut Semarang sana bersama kawan-kawannya.
Episode impian, karena hanya sedikit unsur karakter diatas yang saat ini kumiliki.
Diriku sendiri dan ide-ide tulisanku, satu PC kantor yang terpegang hanya saat jam kerja.
Salwaa masih bersama neneknya di Ungaran sana.
Ms Rinto pun masih di Bekasi.
Mencoba menghubunginya pagi tadi, hanya nada dering tanpa tahu terangkat atau tidak.
Dari survive selama 3 tahun terakhir, kondisi yang ada belum mendukung untukku memasang target-target tertentu.Yang terdekat, biaya sekolah TK untuk Salwaa tentu.
Lainnya? Mengalir, menyesuaikan diri dengan keadaan.
Makan 3x sehari pun sudah sangat beruntung. Malah, jika ms Rinto belum ada panggilan proyek, ms Rinto ikhlas makan 2x sehari [walo sebenarnya, dengan porsi makannya saat ini, g ngaruh juga siy makan 2x sehari gitu :P].
Sudahlah, hanya dengan mimpipun, aku masih bisa tersenyum dan berbagi salam dengan siapapun..Insyaallah
Post a Comment
Post a Comment