Aku, Ibu Mini.
Suamiku seorang tukang becak biasa.
Sama biasanya denganku, yang hanya jajakan koran.
Foto diambil dengan kamera digital Kodak CX7300
"Mbak wartawan ya? Aku jarang difoto. Paling cuman buat KTP doang. Jangan difoto.."
Alhamdulillah.
Meski 10 tahun berjualan koran, putri tertuaku tahun ini akan injak kelas 1 SMA.
Dan putra keduaku, masih bisa nikmati bangku kelasnya di tahun ke empat.
"Rumahku Pedurungan, Mbak. Kadang, pulang pakai sepeda. Tapi, hari ini, sepeda dipakai putriku. Jadi, aku pulang naik angkot.
Bapaknya siy jarang2 njemput pakai becak.
Kasihan, sudah capek narik seharian"
Matahari Semarang di sepanjang jalan Majapahit, di 10 pagi sudah begitu terik.
Lapak biasa, meski dibawah rindang pepohonan, tak mampu redam panasnya.
Foto diambil dengan kamera digital Kodak CX7300
Lapak biasa itu, ada di sisi kiri Jl Majapahit, jika Anda membelok dan ingin menuju Swalayan ADA, SendangGuwo.
Bank BTN, 50 meteran di depan. Dan ribuan motor, pun puluhan mobil yang melintas sepanjang hari.
Tiga tahun terakhir, sejak Pak SBY jadi Presiden, saya sudah tidak berani ambil majalah Mbak.
Mahal.
Kalau tidak laku, saya harus membayarnya.
Salam hormat Ibu Mini.
Mari sama berjuang, untuk diri kita sendiri, untuk anak-anak, untuk suami dan untuk bangsa.
Mbak Nanik, titip salam ya buat Ibu Mini. Salut deh aku ama perjuangan hidupnya. Alhamdulillah deh kita diberi nikmat yang lebih oleh Allah. Masih banyak orang seperti ibu Mini ini di luar sana.
ReplyDeleteTerakhir, sun sayang buat Salwaa ya.
1 kata ... bagooooooooooosss
ReplyDelete2 kata ... sekali postingannnnya
ReplyDeletehmmm.. wah. aku setiap hari lewat situ.
ReplyDeleteDi situ klo gak salah ada Ibu2 lain yg juga jualan koran, lebih lengkap, ada majalah2nya juga. bikin kios kaki5 gitu.. pasti pembeli pada lari ke yg ini satunya lagi y..
Lho..lho....berubah jadi wartawati nec...sejak kapan? Jangan2....mo bersaing ya
ReplyDelete