Cindy, gadis manis 20-an tahun berucap sopan pada Bu Agus. Bu Agus
salah seorang perwakilan pengurus PKK RT 05, lingkungan RW V Kelurahan
Pedalangan Banyumanik, Semarang.
Minggu siang itu, 19 April lalu, 5 mahasiswa Unika Seogijapranata
sedang memberikan Materi Produksi Bakpao serta Cara Pemasarannya.
Cindy mewakili 5 temannya sebagai pemateri utama. Menurut Jilli, Ketua
Kelompok, ini adalah praktek Kuliah Kerja Nyata mereka. Selain Cindy
dan Jilli, masih ada Lidia, Janitra dan Aditya. Masing-masing mereka
mewakili jurusan serta akan memberikan materi sesuai jurusan yang
mereka ambil. Selain beberapa praktek produksi makanan kudapan ringan
]bakpao dan brownies kukus], masih ada Materi Cara Pembukuan Akuntasi
sederhana. Kemudian Pengenalan Internet serta Komputer.
Kembali ke Cindy, dia mengambil sejumput adonan bakpao yang sudah
cukup lentur, menekan-nekan ditelapak tangan dan menambahkan satu
bulatan adonan kacang hijau matang ditengahnya. Menutup serta mencubit
sediikit adonan agar tertutup rapat, Cindy memutar-mutar adonan dengan
kedua telapak tangan agar menutup sempurna. Adonan bakpao berisi
kacang hijau pun sudah terbentuk, bulat sempurna.
"Nah, Bu, tinggal diletakkan dinampan atau loyang. Tutupi plastik dan
kita tunggu sampai cukup mengembang. Kira-kira 20 menitan dan kita
akan siap mengukusnya, " jelas Cindy lebih lanjut.
Setelah melihat langsung petunjuk Cindy, Bu Agus dan aku sendiri
merasa cukup percaya diri untuk mencoba. Selain isi kacang hijau,
masih ada meses coklat. Dan sebagai penggemar abadi coklat, aku
langsung memberanikan diri mengisi bulatan bakpaoku dengan meses
coklat ini.
"Bulatannya tidak harus polos. Ibu-ibu bisa menambah variasi dengan
menggunting permukaannya sehingga mirip dengan punggung landak,
misalnya. Seperti ini," Cindy menambahkan penjelasan sambil langsung
mempraktekkan cara menggunting bulatan bakpao.
Menurut Cindy, variasi bentuk bisa menambah nilai jual bakpao. Tentu
saja tanpa mengesampingkan kualitas rasa.
Ibu-ibu pengurus PKK RW V, termasuk aku sendiri, cukup berbangga hati
mendapat kunjungan para adik-adik mahasiswa ini. Padahal, mengingat
bulan ini ada peringatan Hari Kartini, kampung kami sudah akan
mengadakan Lomba Toga [Tanaman Obat Keluarga] tingkat RW. Dengan 7 RT,
Lomba Toga pun sudah sangat membutuhkan persiapan dan kesiapan
masing-masing pengurus RT. Aku sendiri mewakili Pengurus RT 01 sudah
dari jauh-jauh hari mencari tahu dan memperbanyak referensi
jenis-jenis serta manfaat berbagai macam toga yang ada.
Para mahasiswa Unika Soegijapranata menambah kemeriahan silaturahmi
para pengurus RT di RW kami. Mereka menjanjikan akan ada Lomba Kreasi
Bakpao di akhir pemberian keseluruhan materi. Wow, mahasiswa yang
sangat membanggakan. Berani berkreasi di sela keharusan menyelesaikan
materi KKN mereka. Yang tentunya juga masih diselingi dengan kewajiban
kuliah serta tugas-tugas kuliah lainnya.
Untuk Cindy, Jilli, Lidia, Janitra dan Aditya, ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya dari kami. Para ibu di lingkungan RW V
kelurahan Pedalangan Banyumanik, Semarang.
Semoga kalian berlima sukses menuntaskan program kerja dan berhasil
memperoleh nilai terbaik. Juga sukses yang sama dan lebih untuk masa
depan kalian.
Home
› Uncategorized
Related Posts
There is no other posts in this category.About Me
Followers
Arsip
Total Pageviews
Popular
-
Lakukan Ini Agar Blog Tak Mati SuriJaman now, dunia digital terus berkembang. Usaha menjaga blog agar tetap relevan dengan tren terba…
-
Sesek Lombok, Tenun Songket Tradisi dan KekinianDodot (Busana adat Sasak untuk lelaki), motif Serat Penginang dengan bagian depan ujung kain di…
-
Kelola Lapak Baca Gratis, Keseruan dan TantangannyaTotal sudah enam pekan saya membuka Lapak Baca Gratis. Lokasinya juga dekat dari rumah. Area CFD di…
Post a Comment
Post a Comment