Niat pemeriksaan tuntas sampai difoto rontgen di Kamis, 18 Agustus 2011 berhasil, meski belum memperoleh hasil foto.
Masih harus membayar karcis masuk rawat jalan 20rb, kali ini langsung ke poli bedah, khususon ke poli ortophedi. Soalnya, rekam mediknya memang masih kami bawa pulang. ^_^
Lumayan, jadi bisa baca-baca dan paham diagnosa tentang adik Yusuf. Mulai dari poli tumbuh kembang anak dan poli bedah anak. Yang hari ini, rekam mediknya ditinggal. Jadi tidak bisa nyontek catatan dokter dari poli ortophedi.
Menunggu antrian lumayan lama, akhirnya adik Yusuf diperiksa juga. 'Sepakat' dengan diagnosa awal dr Hermawan dari poli bedah anak, dr Andri juga mendiagnosa, kaki kananlah yang pertumbuhannya abnormal. Tindakan awal, dirontgen dulu. Baru kemudian difokuskan, terapi pada bagian yang mana. Pas bunda tanya, persisnya kira2 diterapi dibagian mana dari seluruh
tungkai kaki kanan, dokter bilang, " Saya pribadi cenderung fokus ditelapak kaki dulu Bu. Untuk yg dipaha, penanganannya agak rumit."
Antrian yang lama ternyata berlanjut dibagian radiologi, khususon foto rontgen rawat jalan. Para awak foto, ternyata harus konfirmasi ulang dengan sangat detail ke dokter poli ortophedi, memastikan foto seperti apa yang paling tepat untuk kasus adik Yusuf. Keputusan diperoleh hampir 2 jam lebih. Setelah berhasil konfirmasi, Bunda harus kekasir dulu dan membayar 84rb untuk 'sesi foto' ini (berasa model :D).
Alhamdulillah jadi lega. Hanya tinggal menunggu dipanggil keruangan fotonya. Diruangan foto, karena adik Yusuf masih baru bertinggi badan 78cm, bapak dan ibu 'awak foto' cukup kesulitan 'mengatur gaya' :D "Pose terbaik' berhasil didapatkan, dengan memanfaatkan kursi plastik
ditambah bantal, pegangan ayah yang kuat di2 ketiak adik Yusuf dannnnnnn ikatan selimut rumah sakit di bagian kaki biar tidak bergerak-gerak selama difoto.
Tau betapa pentingnya pose diam selama pengambilan foto, Bunda tak bergerak pun bersuara selama memegangi ikatan selimut, meski nungging dibelakang bokongnya ayah yang big size...:P Kan semua demi adik Yusuf seorang.
Wiken ini tinggal menunggu waktu diskusi bersama dokter poli ortophedi, Rabu, 24 Agustus wiken depan.
Insyaallah, semua terapi dan proses ini, demi dan atas kebaikan adik Yusuf. Hasilnya kami pasrah dan tawakkalkan pada Gusti Allah SWT. Amin
Post a Comment
Post a Comment