Tulisan ini disertakan dalam Fastron Blogging Challenge, Juli 2012.
Salah satunya, lomba menanam cabe.
Detailnya, silakan cek tagar #cabepepeng di timeline twitter.com
PERSIAPAN ALAT TANAM
Sebenarnya kontrakan yang sekarang tidak memungkinkan untuk bercocok tanam karena keterbatasan lahan, juga koleksi ayam pemilik kontrakan yang bebas berkeliaran. Kecil kemungkinan melakukan pembibitan cabe di halaman rumah.
Satu-satunya opsi, keharusan menggunakan pot gantung.
Namun, opsi ini tidak aku pilih, karna membutuhkan waktu lebih banyak untuk pengawasan, perawatan dan proses penyiramannya.
Akhirnya, aku memanfaatkan banyak wadah plastik bekas serta melakukan proses persemaian bibit --sampai mereka berumur 1 bulan dan siap dipindah ke wadah tanam lebih besar-- di kamar mandi saja.
Ada nampan plastik, bekas cup pop mi, botol-botol minuman instan, juga teh-teh instan gelas bekas.
Alhamdulillah, dari 4 buah cabe rawit setan matang sebagai bakal bibit, aku mendapatkan semaian sekitar 48 pohon sampai di umur mereka yang ke 44 hari, persis di hari ini.
Bibit 1 Mg |
Bibit 2 Mg |
Sesuai tips si pencetus lomba, aku benar-benar mengikuti semua proses tipsnya.
- Merendam bakal bibit dengan air panas 30 menit
- Mendiamkan bibit yang sudah direndam air panas tadi semalaman (bibit cabe di gambar paling atas)
- Baru kemudian menyemainya di wadah.
PERAWATAN TANAMAN
Bibit 40 Hari 1 |
Sampai semua bibit cabeku berumur 44 hari, aku masih belum sempat memindahkan mereka ke pot gantung, misalnya. Mengingat banyak bibit subur yang seharusnya sudah ditanam terpisah di wadah tanam lebih besar.
Perbandingannya bisa dilihat di gambar Bibit 1 Bln 1 dan 2. Bibit yang masih terpaksa digabung di satu wadah dan bibit yang sudah ditanam terpisah.
Untuk penyiraman, bibit-bibit yang masih tergabung di satu wadah, kadang-kadang aku siram di tanahnya. Bibit yang ditanam terpisah, samasekali tidak aku siram. Tapi, wadah tanamnya aku letakkan dalam wadah lebih besar, dimana airnya justru aku tempatkan di wadah ini. Pembedaan ini semata untuk upgrade pengetahuanku tentang proses tanam menanam. Hasilnya? Tanaman-tanaman yang airnya diletakkan dibawah wadah tanamnya, jauh lebih subur. Dengan catatan, masing-masing tanaman mendapat sinar matahari dan debit air di wadah/siraman yang sama.
Sedikit tips ekstra, tanaman juga bisa lebih subur jika disiram menggunakan air bekas cucian beras. Well, jika Anda (ibu pekerja) tidak sempat melakukan tips ekstra ini, bisa diberikan pesan khusus ke asisten rumah..^_^
Tentu saja, ini diluar ekstra pupuk/vitamin tanaman. Tambahan yang masih aku hindari meski bibit-bibit cabeku sudah berumur lebih dari 1 bulan.
Tips ekstra lainnya, Pepeng (penggagas lomba tanam cabe ini) juga menyarankan lokasi penanaman yang memungkinkan semua tanaman mendapatkan sinar matahari pagi dengan maksimal. Tentunya, tidak harus mendapatkan sinar matahari terus-terusan sepanjang hari.
Lokasi ini memungkinkan pertumbuhan maksimal dan proses berbuah yang juga optimal. Bahkan sampai proses berbuah yang ke3 kalinya, buah-buah tanaman cabe milik Pepeng tetap banyak dan matang sempurna.
Targetku, dengan mengikuti proses tanam ini, semua bibitku berbuah maksimal. Meski masih menunggu 1.5 bulan lagi..^_^
MENGAPA LOMBA TANAM CABE?
Jenis pekerjaanku membuatku harus berada dikantor, hampir 8-9 jam perhari, senin-sabtu. Sepanjang minggu. Praktis, harus sangat pintar membagi waktu untuk tetap berkinerja maksimal, juga menjalani tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Bahkan, beberapa tanggung jawab sosial. Seperti pertemuan rutin ibu-ibu PKK, Dasa Wisma, di lingkungan tempat tinggal kami.
Bertanam bukanlah hobi utamaku. Tapi, jujur saja, aku sangat menginginkan hadiah utama lomba tanam cabe ini. Yaitu, bibit Trinidad Scorpion Butch T pepper , tanaman cabe terpedas sedunia.
Manfaat lainnya, putri sulungku yang kelas 3 SD, juga adiknya yang masih 22 bulan, juga ikut terlibat di proses tanamnya. Meski sangat aktif, mereka berdua mengerti bahwa tidak bisa sembarangan menyiram setiap tanaman cabe di setiap waktu.
Yang unik dari lomba tanam cabe ini, pesertanya tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Pemilik lomba, saat ini di Jogja. Khusus untuk lombanya ini, sampai pun membuat blog baru untuk menampung semua update perkembangan tanaman cabe peserta lomba.
Sebuah lomba yang memanfaatkan ketak-berbatasan jarak dunia maya. Dimana satu-satunya kunci/semangat lomba online seperti ini, adalah kejujuran peserta.
Demikian juga Lomba Blog Fastron. Dengan batasan 4 tema utama, aku yakin, banyak sekali ibu-ibu pekerja dimanapun mereka berada, siap sharing kegiatan-kegiatan positif mereka disamping tanggung jawab utama. Kegiatan-kegiatan positif yang meningkatkan kinerja mereka, juga memberikan efek/hasil terbaik untuk keluarga, dus lingkungan tempat tinggal.
Yang terbesar, pastinya harapan agar kegiatan-kegiatan positif tersebut memberikan efek maksimal ke semua orang. Bahwa batasan dunia kerja, memungkinkan kita untuk tetap melakukan banyak hal positif lainnya. Apalagi jika memanfaatkan banyak fitur-fitur social-media (socmed) online. Bahkan, 2 fitur socmed yaitu facebook dan twitter, bisa diakses GRATIS dari smartphone murmer < Rp 300.000,-. Hanya dengan reload pulsa Rp 5.000,-...^_^
Sangat menyenangkan, karena bisa mengupload foto-foto kita, baik jika menjadi peserta lomba atau tidak, tanpa batasan waktu dan jarak.
Jadi, silakan add akun fesbuk dan twitter saya..^_^
Mari kita berbagi banyak hal-hal positif, di era digital tanpa batas saat ini. Atau, Anda mau saya kirimi bibit cabe Trinidad?
Salam hangat dari Semarang
Perbandingannya bisa dilihat di gambar Bibit 1 Bln 1 dan 2. Bibit yang masih terpaksa digabung di satu wadah dan bibit yang sudah ditanam terpisah.
Untuk penyiraman, bibit-bibit yang masih tergabung di satu wadah, kadang-kadang aku siram di tanahnya. Bibit yang ditanam terpisah, samasekali tidak aku siram. Tapi, wadah tanamnya aku letakkan dalam wadah lebih besar, dimana airnya justru aku tempatkan di wadah ini. Pembedaan ini semata untuk upgrade pengetahuanku tentang proses tanam menanam. Hasilnya? Tanaman-tanaman yang airnya diletakkan dibawah wadah tanamnya, jauh lebih subur. Dengan catatan, masing-masing tanaman mendapat sinar matahari dan debit air di wadah/siraman yang sama.
Bibit 40 Hari 2 |
Tentu saja, ini diluar ekstra pupuk/vitamin tanaman. Tambahan yang masih aku hindari meski bibit-bibit cabeku sudah berumur lebih dari 1 bulan.
Tips ekstra lainnya, Pepeng (penggagas lomba tanam cabe ini) juga menyarankan lokasi penanaman yang memungkinkan semua tanaman mendapatkan sinar matahari pagi dengan maksimal. Tentunya, tidak harus mendapatkan sinar matahari terus-terusan sepanjang hari.
Lokasi ini memungkinkan pertumbuhan maksimal dan proses berbuah yang juga optimal. Bahkan sampai proses berbuah yang ke3 kalinya, buah-buah tanaman cabe milik Pepeng tetap banyak dan matang sempurna.
Targetku, dengan mengikuti proses tanam ini, semua bibitku berbuah maksimal. Meski masih menunggu 1.5 bulan lagi..^_^
Panen Cabenya Pepeng |
Jenis pekerjaanku membuatku harus berada dikantor, hampir 8-9 jam perhari, senin-sabtu. Sepanjang minggu. Praktis, harus sangat pintar membagi waktu untuk tetap berkinerja maksimal, juga menjalani tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Bahkan, beberapa tanggung jawab sosial. Seperti pertemuan rutin ibu-ibu PKK, Dasa Wisma, di lingkungan tempat tinggal kami.
Bertanam bukanlah hobi utamaku. Tapi, jujur saja, aku sangat menginginkan hadiah utama lomba tanam cabe ini. Yaitu, bibit Trinidad Scorpion Butch T pepper , tanaman cabe terpedas sedunia.
Manfaat lainnya, putri sulungku yang kelas 3 SD, juga adiknya yang masih 22 bulan, juga ikut terlibat di proses tanamnya. Meski sangat aktif, mereka berdua mengerti bahwa tidak bisa sembarangan menyiram setiap tanaman cabe di setiap waktu.
Yang unik dari lomba tanam cabe ini, pesertanya tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Pemilik lomba, saat ini di Jogja. Khusus untuk lombanya ini, sampai pun membuat blog baru untuk menampung semua update perkembangan tanaman cabe peserta lomba.
Sebuah lomba yang memanfaatkan ketak-berbatasan jarak dunia maya. Dimana satu-satunya kunci/semangat lomba online seperti ini, adalah kejujuran peserta.
Demikian juga Lomba Blog Fastron. Dengan batasan 4 tema utama, aku yakin, banyak sekali ibu-ibu pekerja dimanapun mereka berada, siap sharing kegiatan-kegiatan positif mereka disamping tanggung jawab utama. Kegiatan-kegiatan positif yang meningkatkan kinerja mereka, juga memberikan efek/hasil terbaik untuk keluarga, dus lingkungan tempat tinggal.
Yang terbesar, pastinya harapan agar kegiatan-kegiatan positif tersebut memberikan efek maksimal ke semua orang. Bahwa batasan dunia kerja, memungkinkan kita untuk tetap melakukan banyak hal positif lainnya. Apalagi jika memanfaatkan banyak fitur-fitur social-media (socmed) online. Bahkan, 2 fitur socmed yaitu facebook dan twitter, bisa diakses GRATIS dari smartphone murmer < Rp 300.000,-. Hanya dengan reload pulsa Rp 5.000,-...^_^
Sangat menyenangkan, karena bisa mengupload foto-foto kita, baik jika menjadi peserta lomba atau tidak, tanpa batasan waktu dan jarak.
Jadi, silakan add akun fesbuk dan twitter saya..^_^
Mari kita berbagi banyak hal-hal positif, di era digital tanpa batas saat ini. Atau, Anda mau saya kirimi bibit cabe Trinidad?
Salam hangat dari Semarang
Lucu juga ini lombanya.
ReplyDeleteBlognya juga lucu, banyak kupu2nya.
@Mas Heru, terima kasih sudah mampir.
ReplyDeleteIya, maklum, emak2 penyayang anak :P *lah, apa hubungane* :D
Tapi, smoga kupu2nya pada gak betelor di pohon cabeku. Batal menang ntar..^_^
bisa jadi modal buat bikin kripik maicih hehehe...
ReplyDelete