Berbekal sertifikat di bidang Hypnosis
ketika menjadi seorang konsultan di sebuah agen asuransi, membuat Rina
Dewi Lina --Chief Operating Officer (COO) Pt Fokus Financial--,
begitu mencintai pekerjaannya dan semakin mendalami hal-hal yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan. Kombinasi dasar yang membuatnya semakin pengalaman
sebagai pengelola pun konsultan keuangan selama 15 tahun terakhir. Kecintaannya
pada manajemen keuangan juga dituangkan dalam beberapa buku, diantaranya "Menjual
Asuransi Jiwa Dengan Benar". Dus menjadi host acara televisi plus
seminar-seminar keuangan di berbagai tempat.
Buku, seminar, acara televisi tersebut
diatas bisa menjadi rujukan siapapun yang ingin mengelola keuangannya dengan
baik dan benar.
Baik itu semata agar penghasilan yang
diperoleh bisa dioptimalkan kegunaannya, atau jika ingin terbebas dari lilitan
hutang yang tampak mustahil diselesaikan pelunasannya. Kemudian, jika 2 contoh
masalah keuangan diatas sudah mencapai hasil yang diharapkan, apakah
pengelolaan keuangannya cukup sampai disitu? Tentu saja tidak. Jika memang
sudah berhasil, pengelolaan bisa dilanjutkan terus menerus. Bisa menjadi contoh
bagi putra atau putri kita untuk juga digunakan di keluarga mereka nanti. Atau
diterapkan juga jika memiliki bisnis keluarga, dan seterusnya.
Demikian juga yang dilakukan Rina
Dewi Lina. Tak pernah bosan berbagi ilmunya, dan merasa bahagia jika sudah
berhasil membantu klien mengatasi atau mengelola keuangannya dengan baik.
Apa sih yang dilakukan seseorang
ketika berhasil melunasi hutangnya? Membuka hutang baru? Atau mencukupkan diri
dengan penghasilan yang ada dan sebisa mungkin tidak lagi berhutang?
Salah satu contoh memaksimalkan
penghasilan yang diberikan Rina Dewi Lina, yaitu menjadikan penghasilan
sebagai hutang atau piutang produktif. Misal, dengan penghasilan 4-5
juta per bulan, kita masih bisa membantu saudara atau sahabat dan
teman-teman kita dengan meminjamkan 1-1,5 juta sebagai modal awal
berjualan brownies panggang. Dimana cicilan perbulan bisa diatur, bisa mulai
dengan minimal 300rb atau maksimal 500rb per bulan. Dan cicilan dari
piutang tersebut kita alihkan sebagai tabungan abadi atau disetorkan sebagai
premi asuransi unit link dengan rekam jejak positif. Akhirnya, dana 1-1,5
juta tersebut bermanfaat tidak bagi kita sendiri, namun juga bagi orang
lain.
Cara lain yang bisa digunakan juga
untuk memaksimalkan manfaat penghasilan, seperti ujar-ujar yang mengatakan
‘Jangan letakkan telur dalam 1 keranjang’, bisa berinvestasi di jenis-jenis
asuransi unit link yang banyak ditawarkan penyelenggara asuransi.
Tentunya dengan mempertimbangkan baik-baik setiap efek atau resiko dari unit
link yang dipilih.
Jika uraian diatas terasa sulit untuk
dilakukan atau diterapkan sendiri, kita bisa meminta bantuan seorang Financial
Planner, seperti Ibu Rina Dewi Lina misalnya. Kita bisa memilih
setiap saran yang berikan, kemudian menggunakannya dalam pengelolaan keuangan
kita.
Jadi, ingin menjadi atau menggunakan
seorang konsultan keuangan, pilihan ada pada Anda.
Post a Comment
Post a Comment