Cucilah gelas paling awal, lanjutkan dengan sendok dan garpu. Terakhir baru piring-piring dan segala alat masak. Semua bekas lemak dan aroma makanan jadi tidak tertinggal di gelas dan peralatan sendok makan.Pesan abadi Mamak, yang aku teruskan ke putri sulungku dan semoga juga diingatnya untuk juga diceritakan pada putrinya kelak.
Tanda mati cinta ibu, warisan tak berwujud, bekal abadi hidup berkeseharian seorang ibu rumah tangga.
Bakarlah dulu kunyitnya. Efek kuning yang dihasilkan di semua jenis masakanmu nanti akan lebih cerah.Warisan lain dari mama mertua. Juga sudah sering aku wanti-wantikan ke putri sulungku di setiap momen masak bersama kami.
Opor lebaran menjadi kuning cerah, cantik dan menggugah selera. Bahkan tuna bumbu rujak untuk menu berbuka malam ini. Meski sebenarnya bumbu rujak bukanlah jenis bumbu yang menonjolkan efek kuning dari bumbu kunyitnya.
Warisan-warisan yang tak lekang jaman. Mau jaman millenium, pun rodium (abad 22 kemungkinan akan dinamai 'rodium' :P).
Meski sudah ada mesin cuci khusus piranti makan, pun cairan pencuci yang mengklaim sapu bersih segala lemak dan aroma makanan. Namun, resep abadi Mamak tetap terpatri di otak.
Kembali ke Ramadhan 1436 H, beberapa hari lalu aku membuat takjil sederhana. Pancake pisang. Menjadi semakin yummy, dengan taburan keju parut. Sempurna di rasa, jika pisangnya menggunakan pisang kepok matang.
Pancake Pisang Topping Keju Yang Simpel |
"Oia, makin enak kalau Mamak minumnya teh manis panas. Mau?"
Variasi Pancake Pisang Tabur Keju |
Untuk anak-anak, karena mereka juga ikut riuh saat membuat pancake, topping keju mereka berikan sesuka hati.
"Bunda, aku mau selapis keju spesial. Gak mau sepotong. Biar aku tumbuhnya ke atas, gak ke samping. Ok!"
Si sulung yang abg tegas berucap.
"Bunda! Aku potong-potong kecil, tapi yang banyaaaakkkkkkkkkkkkkkkkk!" Adik cowoknya yang memang pemakan segala tak mau kalah, tegaskan pilihannya dengan 6 oktaf.
"Bunda kejunya keju Kraft yak! Ennnaaakkk!"
Kalimat yang ini, kalimat sepakat di keluarga kecilku. Tak terbantahkan.
Satu kejutan kecil aku simpan di momen Hari Kemenangan nanti. Meski masih sekian pekan, aku berteguh hati, rahasia ini tak boleh bocor. Pun tak boleh berubah.
Menu-menu olahan ayam dengan bumbu ala Lombok khas Mamak, pun opor ayam berbumbu ala Semarangan, rikues spesial lidah jawa suami. Plus, satu menu rahasia, yang semoga menjadi menu favorit keluarga kecilku.
Menu favorit, yang akan menjadi cerita dari putri sulungku ke anak-anaknya nanti. Juga rikues spesial anak cowok, agar menantu tercinta mau belajar masak masakan ala Bunda, pada saatnya nanti.
Bentuk-bentuk kasih sayang, dari masa lalu, pun di kekinian, bekal abadi anak-anak. Generasi penerus setiap keluarga kita semua.
Oh, pantes, kalo baca resep kunyit dibakar dulu, tapi biasanya aku enggak, males, hihihi
ReplyDelete