Resolusi saya masih tak jauh beranjak dari dunia kepenulisan. Iyap, punya buku sendiri dengan nama sendiri sebagai penulis utamanya. Resolusi yang sebenarnya – hampir saja, tercapai di tahun ini.
Untuk pertama kalinya, saya berhasil selesaikan 60% dari satu naskah utuh novel sebanyak 50 ribu kata. Pencapaian tertinggi saya di penulisan fiksi.
Buku Kolaborasi Pertama bersama IIDN Semarang di tahun 2014 |
Sayang, sisa yang 40% masih harus tergeser dan berlanjut menjadi resolusi di 2017 nanti. Tepat sisa dua pekan ke depan. Bersama-sama dengan dua resolusi tambahan lainnya. Web personal dan private tour.
Sewindu ke depan, saya harus makin bersiap. Si sulung yang pendidikannya sudah harus mulai semakin fokus. Semakin tinggi dan mulai harus memilih pijakan yang tepat. Baik sesuai minat bakatnya, pun persiapan awalnya memasuki dunia kerja. Begitu pun saya. Harus makin fokus juga ikhtiarkan rezeki. Bentang jalan di dunia kepenulisan harus makin saya perkuat. Novel, web personal dan private tour masih bertalian erat, mendukung satu sama lain. Menjadi bahan utama tulisan-tulisan saya. Menjadi nyawa dari sebagian besar kisah-kisah fiksi saya.
Bersama Ziadah Ziad, kawan blogger pembeli dua buku kompilasi fiksi saya bersama Rumpies The Club Kompasiana. |
Mengapa web personal?
Meski terhitung terlambat, kepercayaan dari beberapa rombongan tamu yang percayakan penyusunan trip mereka saat kunjungi Lombok membuat saya beranikan diri lebih serius mengelola satu private tour. Lombok private tour by bunsal, tepatnya. Usaha baru ini saya niatkan menjadi satu kolom khusus.
Bersama suami dan anak bungsu saya, juga dua rekan couchsurfer Berburu spot wisata untuk tulisan sebagai kontributor web travel berbayar. |
Berikutnya, interaksi rutin saya melalui aktifitas di Rumah Kreatif dan Bank Sampah LINSI di sebagian besar tulisan lainnya. Dus tentunya review-review, tulisan-tulisan give away, plus tulisan-tulisan lomba.
Hanya itu?
Well, memutuskan tiga besar ikhtiar di atas sebagai resolusi sekali pun telah berikan konsekuensi khusus. Konsistensi, produktivitas dan karakter tulisan yang harus saya jaga tetap semenarik mungkin dengan tetap mampu sampaikan nilai-nilai kebaikan di masing-masing jenis tulisannya. Baik di tulisan non fiksi – reportase-reportase, opini ini itu, personal experience stories telling, pun non fiksi dengan berupa-rupa genre.
Ah, jadi teringat dua atau tiga tagar khusus untuk tulisan-tulisan fiksi saya di kanal Fiksiana Kompasiana.
Pertama, #ManusiaPecintaKata series.
Kedua, #Arin dengan masing-masing tahun masehi berbeda sebagai penanda tambahan lainnya.
Ketiga, #tabuhancintagendangbeleq.
Masing-masing tagar sebagian besar bernyawa adat istiadat, kearifan lokal dan budaya Sasak. Suku terbesar di pulau Lombok. Lebih sebagai penjaga tradisi keluarga besar saya. Terbesar, pengingat saya pribadi, tak masalah darimana pun kita berasal. Yang perlu digaris_bawahi – terutama niat besar saya pribadi, kedepankan nilai-nilai positif apa pun itu, menjaganya dan menyampaikannya seluas dan sekonsisten mungkin. Sesuatu yang saya lakukan di banyak tulisan-tulisan saya. Sesuatu yang berusaha keras saya jaga untuk juga selaras dengan sikap dan keseharian saya. Semoga, amin.
Tiga resolusi yang bagi saya masih wajar. Raihan yang lahir buah dari proses tiga tahun terakhir. Berbagai lomba menulis –terbanyak di Kompasiana, komunitas-komunitas menulis dus membaca, aktifitas-aktifitas yang juga tak jauh-jauh dari dunia kepenulisan.
Tiga resolusi yang memungkinkan saya tetap beraktifitas dari rumah. Memungkinkan memiliki waktu interaksi yang lebih sering dengan keluarga, terutama anak-anak. Memungkinkan saya tak berhitung umur yang semakin berkurang. Memungkinkan saya tak enggan membaginya lagi, lagi dan lagi tanpa batasan angka, gender, waktu dan lokasi.
Hunting bahan tulisan web travel berbayar bersama keluarga. |
Penutup yang mungkin klise, saya memilih ujar-ujar ‘Buku adalah Jendela Dunia’. Novel, Web Personal dan BunSal Lombok Private Tour, saya niatkan menjadi jendela dunia saya pribadi, keluarga saya – terutama anak-anak, dan semoga menjadi jendela Anda. Para pembaca setiap serakan kata saya di berbagai ‘rumah maya’ menulis, pembaca blog saya. Bismillah, aamiin.
#FirstGiveAway Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan |
Tulisan ini diikutkan dalam Hidayah-Art First Giveaway "Resolusi Tahun 2017 Yang Paling Ingin Saya Wujudkan".
Siip...semoga semuanya bs terwujud di 2017 ya Bunsal.. Dan smoga sy bs jalan2 di Lombok bersama Bunsal.. Aamiin..
ReplyDeleteSemoga semua resolusinya dan doanya dikabulkan oleh Alloh ya mbak 😊
ReplyDeleteSmoga resolusinya dpt segera diwujudkan ya mba....
ReplyDeleteKereeen bunsal.. sukses terus dengan karya dan aktivitas2 kerennya yaa..
ReplyDeleteSemoga tercapai semuanya tahun depan ya mba
ReplyDeleteBarakallah Bunsal.. Semoga harapannya terkabul 😊
ReplyDeleteMoga terwujud, Bun
ReplyDeletesemoga terwujud
ReplyDeleteSemoga terwujud resolusi bikin buku atau novelnya ya Bunsal...
ReplyDeleteAamiin,moga terwujud ya mbak
ReplyDeleteMakasih udah ikutan GA aku, moga beruntung :)
Maaf late respond buat semuanya;
ReplyDeleteMbaksay Mechta Deera : Aamiin, tampiasih ^_^
Mbaksay Vita Pusvitasari: Aamiin, doa baik yang sama utk Mbak Vita ^_^
Mbaksay Prana Ningrum: Tampiasih, aamiin. Begitu juga dengan mbak Prana, smoga apapun yg diharapkan di 2017 tercapai smua yaa.
Mbaksay Rahmamocca: Idem, pasti juga sekeren njenengan Sukses juga yaaa ^_^
Hanalle: Aamiin, tampiasih ^_^
Mbaksay Arina Mabruroh: Aamiin, sukron mbaksay. Njenengan juga nggih ^_^
Mamaknya Arkan: Aamiin..Peluk dan cium jauh buat Arkan.
Agen QNC JG: Tampiasih ^_^
Bunda Fina: Aamiin, tampiasih ^_^
Mbak Wati: Aamiin, tampiasih. You're most welcome, aamiin lagi, lagi dan lagi. alhamdulillah bisa meramaikan.
Asyikkk... semoga tahun ini terbit ya, mba, bukunya :) Saya mah udah dua tahun ini nggak nge-draft naskah fiksi lagi :D
ReplyDeleteSemangat mba...
ReplyDeleteWeb Personal nya harus segera diluncurkan, untuk membangun personal branding yang memang sudah terbangun pada blog mu mba. Apa lagi sudah menulis dari tahun 2005.
Semangat ....