Masyarakat urban telah mengakrabi asuransi sejak awal
masa karir mereka. Jika kalangan pekerja tetap di instansi-instansi pemerintah
lebih mengenal Askes atau asuransi Bumi Putera, kalangan pekerja swasta di
kota-kota besar lebih mengenal berbagai brand lain.
Cred Foto: Web Cara Investasi Bisnis |
Brand-brand ini pun kemudian lekat juga dengan beberapa
institusi keuangan (baca: bank-bank konvensional) di mana pembayaran gaji
bulanan para pekerja ini melalui bank-bank tersebut.
Di samping itu, masih juga ada pilihan asuransi yang
melibatkan ekspansi modal, misal asuransi yang digabungkan dengan unit-unit
link usaha investasi.
Berdasar tiga latar di atas, kebutuhan masyarakat
urban akan hadirnya asuransi sudah bergeser menjadi kebutuhan utama. Bukan lagi
sekunder, di mana keharusan memiliki asuransi lebih sebagai tindakan terpaksa,
atau karena keharusan mengikuti peraturan di tempat kerja. Baik itu
kantor-kantor pemerintah atau pun swasta.
Asuransi telah mendapat posisi sebagai alokasi
keuangan wajib, di mana manfaat-manfaat yang diperoleh dari apa pun jenis
asuransi yang dipilih merupakan tindakan preventif.
Sedikit tips dari berbagai diskusi lintas kelompok
dan lintas jaman yang pernah saya dapatkan, saya coba rangkum sederhana sebagai
berikut:
Pertama,
sebagai kebutuhan primer, alokasi dana asuransi sudah harus disisihkan segera
setelah dapatkan pemasukan rutin.
Kedua,
untuk asuransi jiwa dan kesehatan, manfaat maksimal akan diperoleh jika
mengambil premi yang tidak disertai unit link investasi.
Ketiga, jika
pun ada dana untuk pilihan jenis asuransi yang menyertakan unit link investasi,
pastikan alokasi dananya tidak mengurangi pos di point kedua di atas.
Tren baru yang mengemuka, pemanfaatan asuransi untuk
dana pendidikan. Pengelolaan dana ini juga didasari perlakuan yang sama seperti
pilihan asuransi jiwa, kesehatan dan investasi.
Lantas, bagaimana manajemen dana atau total
pendapatan jika kita ingin mengambil empat jenis asuransi mendasar di atas?
Pengalaman yang ada, asuransi yang menawarkan unit
link investasi dan asuransi pendidikan cukup fleksibel. Kelenturan ini terutama
dengan dibukanya ‘keran’ peminjaman,
jika sewaktu-waktu memang terpaksa dibutuhkan. Namun tentu saja pilihan ini
sebaiknya menjadi pilihan terakhir, mengingat arus dana yang keluar jika
terpaksa dipinjam bisa mengurangi kalkulasi penghitungan premi yang telah
disetorkan selama termin polis asuransi yang diambil.
Berikutnya, jika panduan sederhana di atas sudah bisa
dilakukan rutin, yang menurut saya perlu dipelajari lebih lanjut adalah tentang
proses klaim. Untuk ini, sesuai pengalaman pribadi juga, yang paling sering
tentunya proses klaim untuk asuransi kesehatan. Dokumen wajib yang diperlukan
apa saja ya?
Pertama dan
paling utama, dokumen asli seperti KTP, Kartu Asuransi, Lembar Polis dengan
materai dan tanda tangan lengkap, kartu pendukung (misalnya, kartu berobat,
kartu pengunjung rumah sakit dan yang sejenis dengan ini). Nantinya, selain
menunjukkan dokumen asli, beberapa lembar kopian juga dibutuhkan. Biasanya
masing-masing minimal rangkap dua.
Kedua, dokumen
asli atau kopi lembar diagnosa dokter, rumah sakit, klinik atau berbagai jenis
penyedia layanan kesehatan yang tentunya sudah tercantum sebagai rekanan resmi
penerbit polis asuransi kesehatan yang kita miliki.
Ketiga,
dokumen asli atau kopi lembar kuitansi pembayaran tagihan berbagai jenis
layanan kesehatan yang sudah kita lakukan.
Terakhir,
beberapa dokumen pendukung yang umumnya berbeda di masing-masing penerbit polis
asuransi.
Agar proses klaim selalu lancar, tidak ada salahnya menyimpan kopian berkas pengurusan klaim terakhir yang pernah dilakukan. Kalau pun ada perubahan, biasanya hanya di lembar form pengajuan klaim. Beberapa dokumen mendasar lain relatif tetap sama.
Tambahan tips lain, segera laminating setiap dokumen
asli, baik sejak awal membuat polis, pun dokumen-dokumen tambahan sepanjang
tahun akad berjalan. Simpan dan satukan dengan dokumen-dokumen asli lain, misal
dokumen Akta Kelahiran masing-masing keluarga. Satu dokumen yang wajib
dibutuhkan untuk jenis asuransi pendidikan, kesehatan atau jiwa.
Karena hidup adalah pilihan
ReplyDeleteAsuransi penting bagi yang butuh ya mbak. Aku sendiri juga punya asuransi, niatnya sebagai jaring pengaman kalo pas butuh
ReplyDeleteAku dan suamiku pakau asuransi astra live kalau jiwa, kalau kendaraan cigna 😊
ReplyDeleteSemeton +Iqbal Mby:
ReplyDeleteSepakat.
Mbak Wati +Hidayah S:
Setuju mbak.
Bener banget, ngepasi butuh, kanggo banget asuransi iki.
Mbaksay +Vita P:
Wah, sudah jadi kebutuhan primer keluarganya mbak Vita ya.
Di Lombok masih lbh banyak produk2 plat merah ^^