Entah di bagian mana tepatnya, relasi dari kepala berukuran besar dengan indikasi anak-anak berkepala besar cenderung pintar. Faktanya, sebagian besar pusat-pusat kesehatan di berbagai daerah di Indonesia kini sudah dilengkapi buku sehat, khusus bagi anak-anak. Bahkan, rekam catatan kesehatan sudah dimulai sejak ibu hamil, kemudian dipantau terus sampai si adik bayi di dalam perut lahir, kemudian tumbuh kembang sampai lima tahun pertamanya.
Dua buku ini pula yang sempat menjadi rujukan sederhana saya, baik saat menemani si sulung dulu. Pun adiknya yang baru saja ‘mentas’ dari masa emas lima tahun. Rujukan memantau tahap-tahap tumbuh kembang anak, sesuai panduan umum kesehatan. Tentu juga sesuai karakter masing-masing putri dan putra saya.
Formula New Bebelac Untuk Anak Sehat di Tanggap Yang Lengkap. Dokpri |
Yusuf Alfa, 7 tahun, lalui lima tahun pertama masih tak berbeda jauh dengan kakaknya. Lahir berselang sekitar 6 tahun, asupan nutrisi yang dilengkapi susu formula, menjadi perhatian tinggi saya di konsumsi hariannya.
Sedikit yang berbeda, jika si sulung dulu, saya mengikuti ‘pakem’ pengenalan MPASI. Pada si bungsu, saya lebih dulu kenalkan buah-buahan dan sayur-sayuran. Alhamdulillah, di lima tahun pertamanya, si bungsu hampir tidak pernah menolak berbagai jenis sayur dan buah. Hap, lahap seperti anak-anak sehat umumnya. Selalu bersemangat di setiap aktifitas makan.
Kandungan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh, terutama otak. Langkah awal menjadikan bagian tubuh lainnya kemudian bisa menyerap optimal setiap asupan nutrisi dari konsumsi rutin keseharian. Dalam kalimat lain, tanggap yang lengkap seluruh tubuh, dimulai dari otak.
Kawalan masa tumbuh kembang (tumbang) yang kemudian tampakkan hasil. Saya yang tadinya berkeras tak mau sekolahkan si bungsu, terutama karena ingin lebih banyak berinteraksi langsung dengannya. Mungkin terkesan egois. Namun, si bungsu lahir saat saya berada di jam tersibuk pekerjaan. Patokan dasar 8 jam sehari sedang tidak berlaku. Ritme shift dan lembur menjadi konsekuensi dari tanggung jawab baru saya saat itu. Jadi, ketika akhirnya peroleh kesempatan menjadi ibu yang full stay di rumah, saya temani Yusuf Alfa hampir sepanjang waktu.
Riang dan sehat di setiap momen aktifitas luar ruangan. Dokpri |
Semakin bersyukur, ketika Yusuf Alfa siap membaca. Kemampuan yang diperolehnya melalui permainan sehari-hari bersama sepupunya. Belajar membaca dari interaksi sehari hari. Di mana dua saudara sepupunya sudah lebih dulu ber’sekolah formal’. Kemampuan yang kemudian meyakinkan saya untuk memasukkannya, langsung, ke satu sekolah dasar.
Di tahun pertama, meski sempat berjuang ekstra untuk menyamakan kemampuan membacanya dengan menulis, Yusuf Alfa berhasil masuk rangking 5 besar. Dua semester awal, saya dan Yusuf Alfa sama berjuang memahami, perintah-perintah tertulis dari muatan pelajaran di tahun pertamanya. Tahun pertama benar-benar bersekolah. Pembelajaran yang juga seiring dengan keharusannya berinteraksi dengan teman baru.
Rasa-rasanya, tak bisa berhenti ucapkan syukur alhamdulillah. Beberapa bagian mendasar di tahun pertama bersekolah bisa dilalui Yusuf Alfa dengan baik. Misalkan, mengerjakan sampai tuntas soal-soal ulangan atau pun pekerjaan rumah dari gurunya. Cerita-cerita seru setiap pulang sekolah. Bagaimana ia saling membantu dengan teman barunya, ke toilet, berbagi bekal makanan atau ia membantu temannya, mengantarkan ke kantin sekolah. Kisah lain, ia dengan bangga bercerita pun bahagia, ketika bisa temani temannya yang terlupa membawa uang saku. Tetap pergi bersama ke kantin dan nyemil cemilan favorit mereka, di sela jam istirahat. Juga kisah-kisah lain saat bermain di lingkungan rumah. Bagaimana ia bersabar, menunggu giliran memaikan game anak-anak di tab milik temannya. Kemudian saling mengingatkan, untuk patuhi kesepakatan awal. Bermain gadget bersama, bergiliran, bersenang-senang bersama.
Kombinasi perilaku sehari-hari, cakupan Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Social Quotient (SQ). Kombinasi tanggap yang lengkap, diperoleh dengan memperhatikan dengan baik setiap asupan nutrisi anak. Menemaninya dan memberikan contoh nyata bersikap. Tentu juga nasehat-nasehat umum sesuai standar norma masyarakat kebanyakan dan agama.
Tenang bersama anak sehat di tanggap yang lengkap. Dokpri |
Asupan nutrisi dari pola makanan sehat dan berimbang di setiap aktifitas makan anak. Di antaranya, Minyak Ikan, Omega 6, kelengkapan vitamin dan mineral. Meski di semua jenis makanan telah mengandung zat-zat penting untuk pertumbuhan otak tersebut, tentu juga tak salah melengkapinya dari sumber lain. Misalkan saja dari produk-produk olahan susu atau berbagai bahan makanan lainnya.
Demi anak-anak saya selalu suka meminum susu, melengkapi asupan nutrisi hariannya saya tambahkan dengan segelas susu. Rutin saat sarapan, atau sesaat sebelum istirahat malam. Salah satunya, segelas Bebelac New Formula. Susu formula yang telah memperkaya kandungan-kandungan gizi di setiap gelasnya. Tepat dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian Yusuf Alfa. 13 jenis vitamin serta 9 mineral, FOS:GOS 1:9, Minyak Ikan dan Omega 6 yang diperkaya. Membantu Yusuf Alfa tercukupi asupan nutrisi, sejalan dengan aktifitas rutin hariannya. Baik saat berada di sekolah, atau ketika kembali dari sekolah dan sedang berada di rumah.
Sesekali, saya pun juga sering mengupdate pengetahuan, kira-kira nutrisi apalagi yang dibutuhkan agar Yusuf Alfa menjadi anak tanggap. Tanggap yang lengkap, seimbang di penerapan terbaiknya dari sisi-sisi IQ, EQ dan SQ. Kamu yang juga bunda pekerja, mau ikutan update pengetahuan? Boleh banget intip informasi lengkapnya di Pentingnya Omega 3 & 6 Sebagai Nutrisi Otak Anak.
Tentu dengan harapan positif, sama seperti selayaknya orang tua, ikhtiar menjadikan anak-anak menjadi pribadi terbaik. Utamanya positif dan bermanfaat bagi dirinya sendiri, pun juga bermanfaat sama positifnya bagi keluarga dan semua kenalan terbaiknya. Sejak kecil, masa bersekolah, dewasa sampai nanti siap menjadi pekerja.
InsyaAllah, aamiin.
Aamiin.. Baarakallaah buat Yusuf Alfa ��
ReplyDeleteMatur agung tampiasih mbak Farida.
DeleteAnaknya yang ini mirip banget bunsal, sehat selalu ya dek
ReplyDeleteNggih mbak Vita.
DeletePlek ketiplek. Banyak banget yg bilang.
Sebagai emak memang kudu aktif ya mbak belajar tentang tumbuh kembang anak. Biar anak bs bertumbuh secara optimal. Barakallah ya mas Yusuf.
ReplyDeleteSepakat mbak Marita.
DeleteMembantunya menjadi manusia dewasa dengan emosi seimbang.
Aamiin.
Anakku ngga rutin minum susu, paling jajan UHT aja kalau inget hehehe... Yg jadi peerku gimana supaya asupan gizinya tetep komplit krn yg sulung sering susah makan sayuran
ReplyDeleteMbak Nia mah jago pake banget masaknya.
DeleteInsyaAllah pelan2 sulungnya mbak Nia jd suka sayur.
Aamiin
Semoga Yusuf Alfa bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan membanggakan orang tua serta orang orang disekelilingnya
ReplyDeleteAamiin, tampiasih doa baiknya.
DeleteDoa baik yang sama untuk mbak Munasyaroh sekeluarga.
Anak cerdas banyak cirinya. Mungkin ga bisa berpatok pada 1 ukuran aja. Tapi setiap anak adalah spesial ya mba
ReplyDeleteSepakat mbak Un.
DeleteManusia sdh 5 milyar lebih e, insyaAllah masing2nya spesial plus unik.
Aamiin ya Allah. Jadi anak yang membanggakan ortunya. Sehat terus ya dek Yusuf Alfa. Apalagi ada bebelac ini.
ReplyDeleteaamiin...semoga Yusuf memjadi anak yang bermanfaat bagi negara dan agama...
ReplyDeleteAnakku 4 tahun mba, dan sudah minta sekolah. Sayanya yang belum mau, mungkin karena merasa belum cukup banyak waktu untuk bersama. Tapi baca ini jadi kepikiran sendiri, apa nanti saya bisa sesabar ini mendampinginya begitu dia masuk sekolah dan ketinggalan banyak?
ReplyDeleteAnakku waktu itu sebelum TK juga belajar sendiri di rumah pas TK malah Babakan bermain. Karena TK tidak dianjurkan belajar Calistung.
ReplyDeleteSusu dengan gizi lengkap memang dibutuhkan untuk anak, apalagi kalau sedang dalam masa emas pertumbuhan yaa.
ReplyDelete