Freeport, Grasberg dan Emas Papua Bagi Pertiwi - Aseanis Writing

Indonesia eksis sebagai salah satu negara, dengan kekayaan alam hayati dan mineral yang beragam. Bahkan, dunia mencatat, 10 kekayaan hayati dan mineral milik Indonesia tidak dimiliki oleh negara lainnya. 

Dua sumber utama kekayaan alam ini, berbagai ragamnya membentang dari ujung timur ke barat, pun sisi paling utara sampai selatan negeri pertiwi. Salah satu yang terbaik, berada di tanah Papua. Pulau ikonik berbentuk kepala burung, yang juga identik dengan logo daerahnya, burung Cenderawasih. 

Sebagian area tambang mineral PT Freeport Indonesia. Cred. Web PTFI

Burung nan cantik, dengan pesona warna-warni cerah. Bisa pula difilosofiskan sebagai warna-warni potensi kekayaan alam yang dimiliki Papua. 

Kekayaan Alam Khas Papua 

Bagi saya, tiga frase berikut begitu identik dengan Papua. Di samping burung Cenderawasih, ada pula Raja Ampat. Lalu, suku Asmat. Dua frase terakhir, lekat dengan dunia pariwisata, sekaligus juga menjadi ikon Papua. Eksis menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat yang terlibat dengan tiga hal tersebut. Juga mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia. 

Nyatanya, kekayaan alam Papua masih sangat banyak. Di pulau seluas 808.105 km persegi, Papua merupakan pula terbesar kedua di dunia, serta terbesar pertama di Indonesia. Pulau luas ini kini terbagi menjadi tiga wilayah kekuasaan, yaitu negara Papua Nugini di sisi timur, provinsi Papua Barat di wilayah ‘kepala burung’ dan provinsi Papua di sisi timur – wilayah dimana kota Merauke berada (terkenal di lirik lagu nasional Dari Sabang Sampai Merauke). 

Kandungan bijih mineral, kekayaan alam Papua - Indonesia. Cred. Web PTFI

Provinsi Papua Barat dan Papua ini, sebelumnya menjadi satu, sebagai Provinsi Irian Jaya. Nah, eksis menjadi Papua Barat dan Papua, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007. Tepatnya pada tanggal 18 April 2007. Terpisah menjadi dua wilayah pemerintahan baru, kekayaan alam pulau Papua tetap eksis. Bahkan semakin mendunia. 

Salah satu yang terbaru, gua sedalam 2000 meter yang diklaim sebagai gua terdalam di dunia. Gua ini berasa di kawasan Pegunungan Lina, kampung Irameba, Distrik Anggi, Kabupaten Manokmari. Klaim ini dikeluarkan tim ekspedisi speleologi Perancis yang dipimpin Bruno Thery, serta ekspedisi eksplorasi gua yang dilaksanakan di tahun 1991. 

Pesona alam, budaya, destinasi-destinasi wisata, pun kekayaan hayati dan mineral, terasa tak habis-habis dari tanah Papua. Salah satu yang kemudian juga terkenal di dunia, pengolahan kekayaan mineral. Kekayaan mineral Papua, eksis pula menjadi yang terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

Wilayah Kontrak Karya PTFI. Cred. Web PTFI

 Tambang emas Grasberg di Papua, diperkirakan memiliki cadangan emas di angka 106,2 juta ounce. Angka ini, dua kali lipat dari emas di Siberia. Catatan digital lainnya, PT Freeport Indonesia pernah memiliki 90 persen saham di tambang emas ini. 

Freeport dan Papua, Duo Ikon Kekayaan Mineral Indonesia 

Iyap. Tak bisa melepaskan ulasan tentang Papua, tanpa mengingat keberadaan PT Freeport Indonesia (PTFI). Perusahaan perseroan terbatas ini resmi berdiri sejak tahun 1966. Perusahaan tambang mineral ini, merupakan afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). 

Freeport-McMoRan (FCX) sendiri merupakan perusahaan tambang internasional terkemuka. Perusahaan ini berkantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Eksis sejak lama, aset perusahaan ini tersebar luas di dunia. Portofolio aset FCX meliputi kawasan mineral Grasberg – Papua, sampai ke wilayah-wilayah gurun di barat daya Amerika Serikat, Utara serta Selatan, juga negara Peru. Satu perusahaan publik penghasil tembaga terbesar di dunia. Saham perusahaan ini, menggunakan simbol “FCX” diperdagangkan dan terkenal di pasar saham New York Stock Exchange, Amerika Serikat. 

Di satu sisi, Mining Industry Indonesia (MIND ID), adalah Holding Industri Pertambangan Indonesia. Anggota Holding MIND ID, yaitu PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, serta PTFI sendiri. 

Dengan latar sejarah panjang ini, terekam pula kontribusi Freeport untuk masyarakat Papua khususnya, juga Indonesia secara umum. Saya ingin membagikan salah satu kisah sukses inspiratif. Yaitu kisah seorang Teanus Nebegal, pengusaha putra daerah yang berasal dari kampung Ilaga. Teanus Nebegal mendirikan CV Kwakibera Timika. Satu perusahaan binaan Departemen Social and Local Developmnet (SLD) PTFI.

Senyum hangat generasi penerus Papua. Cred. Web PTFI

Teanus Nebegal merintis usahanya dengan modal pribadi, dan baru bergabung ke Program Pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PP-UMKM) pada tahun 2006. Pada tahun 2012, rintisan usaha mandiri milik Teanus, berkembang dengan kepemilikan aset satu unit mobil pick-up, rumah, kantor dan aset-aset lainnya. Ia juga dibantu 12 karyawan, di beberapa proyek bersama PTFI. 

Kisah inspiratif lainnya, yaitu kesuksesan CV. Nem Kamame milik Bernard Alomang, seorang putra daerah lainnya dan berasal dari suku Amungme. Perusahaan ini bergerak di bidang suplai rumput makanan ternak, untuk Departemen Lingkungan Hidup PTFI. 

Rekam kisah sukses Teanus Nebegal dan Bernard Alomang, dua diantara jutaan kisah sukses lainnya dari berbagai bidang bisnis PTFI. Bentuk sumbangsih bagi negeri, yang bersumber dari hasil melimpah kekayaan mineral Papua yang diolah PTFI. 

Freeport Indonesia Di Awal 2020 

Tahun 2020 baru saja dimulai di hitungan sebelah tangan. Namun, keberadaan PTFI masih akan terus memberikan kebermanfaatan multiflyer effect. Baik bagi masyarakat Papua, juga Indonesia. 

Kebermanfaatan ini, dilatari beberapa prinsip-prinsip panduan. 

Pertama, PTFI beroperasi sebagai Pemangku Kepentingan Sektor Swasta. Detail lain dari prinsip ini, dimana PTFI berkomitmen memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Program-program pengembangan masyarakat, diprioritaskan PTFI di investasi-investasi sosial dengan maksud khusus. Yaitu, untuk meningkatkan daya saing bisnis PTFI, sekaligus juga menguntungkan masyarakat di dalam, serta di sekitar area Kontrak Karya PTFI. 

Kedua, PTFI Membangun Keberlanjutan. Prinsip ini menggaris-bawahi komitmen PTFI menciptakan dan mendukung program-program yang mentransfer keahlian kepada masyarakat setempat. Transfer keahlian ini diharapkan berdampak positif dalam waktu yang lama, berkelanjutan dan mandiri, meski tambang telah ditutup. 

Ketiga, PTFI Menjalin Kemitraan. Di prinsip ini, PTFI berkomitmen membentuk dan meningkatkan kemitraan yang mendayagunakan keahlian dari berbagai pemangku kepentingan. Kemitraan ini selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan pengembangan bersama, terutama bagi keuntungan masyarakat sasaran program-program PTFI. 

Keempat dan terakhir, PTFI Menjadikan Masyarakat Sebagai Mitra dan Sasaran Pengembangan. Di prinsip ini, PTFI memprioritaskan program-program pengembangan masyarakat di bidang khusus. Yiatu, program yang menggunakan model lingkaran konsentrik. Dimana PTFI terlebih dahulu melayani masyarakat yang terdampak paling besar dari operasi PTFI sendiri. Program ini menyebar dalam batasan wilayah, 1) Wilayah Area Kontrak Karya, 2) Kabupaten Mimika, dan 3) Provinsi Papua, serta terakhir di wilayah 4) Indonesia. 

Program-program PTFI yang menyentuh para anak-anak dan ibu-ibu Papua. Cred. Web PTFI

PTFI menggunakan empat prinsip dasar panduan ini, sebagai latar program-program kebermanfaatan bagi masyarakat. Ini pun disesuaikan pula dengan kebijakan etis, sosial dan lingkungan FCX. Tentu pula dengan pertimbangan yang menggunakan standar-standar internasional. Utamanya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan dari industri-industri yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam. 

Di tahun 2020, juga tahun-tahun panjang selanjutnya, Freeport Indonesia sudah pada tempatnya memaksimalkan kontribusi positif bagi Papua. Bagi Indonesia. Lalu akan tetap ada, rekaman tentang kekayaan alam terbaik Papua. Bahwa, sumber daya alam mineral, pesona keindahan alam, kekayaan budaya serta adat istiadat rakyat Papua, menjadi sumber kesejahteraan terbaik masyarakat Papua sendiri. 

InshaAllah, aamiin.