Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, baik dari segi material maupun pendidikan. Dengan tujuan inilah, banyak orang tua yang memberikan pendidikan pada anaknya pada usia yang masih sangat dini.
Namun hal ini menjadi kontroversial karena menurut para dokter, terdapat pro dan kontra pendidikan usia dini. Para ahli berpendapat bahwa anak-anak tidak boleh dipaksakan dalam melakukan sesuatu dan pendidikan merupakan salah satunya.
Wajibkah Pendidikan Bagi Anak di Usia Dini? Dokpri |
Tahapan Pendidikan Anak
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pro dan kontra pendidikan usia dini, orang tua sebaiknya mengetahui jenjang pendidikan anak terlebih dahulu. Saat ini, banyak sekolah yang telah tersedia bagi anak-anak mulai dari PAUD, KB atau Play Group hingga TK. Namun, apakah ketiga sekolah ini sama?
Inilah yang perlu diketahui oleh para orang tua.
1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Pendidikan yang lebih dikenal dengan sebutan PAUD ini merupakan pendidikan non-formal sebelum memasuki sekolah dasar. Pada umumnya pendidikan ini diikuti oleh anak-anak berusia 1- 3 tahun. Karena pesertanya yang dini, maka di tahap ini, anak-anak akan diajarkan mengenai nama warna, bentuk, objek dan berbagai hal lainnya. Proses belajar PAUD tentunya juga dibuat sangat ringan seperti bermain sehingga para anak-anak dapat mengikutinya. Dalam PAUD, anak-anak juga akan diajarkan mengenai berbagi dan berkomunikasi dengan lingkungannya.
2. Playgroup/ KelompokBermain
Untuk anak-anak berusia 3 tahun keatas dan ingin belajar sambil bermain bias mengikuti playgroup. Untuk masuk dalam playgroup, anak-anak tidak harus mengikuti PAUD terlebih dahulu. Playgroup dan PAUD adalah pendidikan non-formal sehingga bukan syarat untuk memasuki TK. Berbeda dengan PAUD, kelompok usia playgroup sedikit lebih besar. Sehingga yang diajarkan pun adalah pengembangan emosional serta motoric dari sang anak. Namun pembelajaran dari playgroup tetap menggunakan system bermain.
3. Taman Kanak-Kanak
Pendidikan formal pertama bagi anak-anak adalah taman kanak-kanak atau yang lebih dikenal dengan TK. Pada umumnya, anak-anak harus berusia minimal 4 tahun untuk dapat mendaftar TK, namun ada TK yang bias menerima anak berumur 3 tahun. Pada tahap ini, anak-anak akan diajarkan hal-hal akademis, sebagai persiapan untuk sekolah dasar.
Pro dan Kontra Pendidikan Usia Dini yang Harus Diketahui
Setelah mengetahui tahapan pendidikan anak, orang tua dapat mengetahui pro dan kontra pendidikan usia dini pada anaknya. Orang tua juga harus mengetahui kondisi anaknya sebelum memutuskan untuk memasukkan anaknya pada pendidikan usia dini.
Berikut adalah beberapa pro dan kontra yang pernah dialami oleh para orang tua.
1. Bersosialisasi
Ketika anak mengikuti kelas belajar atau PAUD, anak akan bertemu dengan anak-anak lain serta bertemu dengan lingkungan yang baru. Hal ini sangat penting untuk anak-anak karena dapat melatih dalam bersosialisasi. Sedangkan jika sang anak hanya di rumah, maka dapat menyebabkan anak untuk susah dalam berbagi dan berkomunikasi. Jadi bertemu dengan orang selain orang rumah bisa membuat anak belajar untuk bersosialisasi dan berkomunikasi.
2. Belajar Hal Baru
Tujuan utama orang tua dalam memasukkan anaknya ke sekolah pada usia dini adalah agar anaknya dapat belajar sesuatu yang baru. Dan hal ini, anak pasti akan belajar sesuatu yang baru baik belajar mengalah maupun berbagi.
3. Belum Siap
Pro dan kontra pendidikan usia dini yang paling sering dibahas adalah kesiapan anak dalam menghadapi proses belajar. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa otak anak baru siap menerima sesuatu yang baru setelah berumur 3 tahun. Oleh karena itu anak-anak dibawah 3 tahun tidak disarankan untuk sekolah atau dipaksakan.
Pendidikan untuk anak-anak pada dasarnya sangatlah bagus, namun semua tergantung cara penyampaian materi serta anaknya sendiri. Untuk para orang tua yang butuh informasi lebih mengenai pendidikan anak serta macam-macam tahapan sekolah anak, dapat membaca link berikut:
Pembelajaran Usia Dini Bisa Dimulai Di Rumah. Cred. Majalah Al Ashri 2018 |
Dalam link tersebut, orang tua akan mendapatkan penjelasan secara detail mengenai perbedaan tahapan sekolah anak sampai dengan pro dan kontra pendidikan usia dini. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki rencana untuk memasukkan anaknya dalam sekolah usia dini. Semoga dengan informasi yang tersedia, orang tua bisa memberikan yang terbaik bagi anaknya.
Kalau menurutku tidak ada yang salah dengan pendidikan usia dini, asalkan sistem pengajaran memang sesuai dengan umur anak tersebut. Jangan sampai anak-anak PAUD atau Playgroup diajarkan dengan metode layaknya anak SD dengan banyak PR atau di kelas terlalu banyak belajar dengan terlalu formal, masa-masa kecil itu adalah masa bermain
ReplyDeleteKalau menurut saya sih, pendidikan usia dini itu penting, tapi baiknya tidak diserahkan pada orang lain. Karena kalau dengan orang lain, bakal banyak variabel yang masuk
ReplyDeleteSaya termasuk anak hasil sekolah di usia dini yang dimana waktu itu di usia dua tahun, sudah menikmati sekolah. Terasa ketika remaja, saya jadi bosan pada lingkungan belajar. Namun sekarang sudah kembali lagi dan malah jadi semakin baik.
ReplyDeleteBagus-bagus aja sih PAUD. Paling hanya 3X seminggu, engga perlu tiap hari. Penting untuk anak belajar sosialisasi. Selain itu kan masih lebih banyak dengan orang tua sendiri.
ReplyDeleteUsia dini itu sebenernya golden time untuk anak2 mengingat nilai2 dan pembelajaran ya, jadi ngga ada salah ya juga asal dari anak suda siap dan kelaurga selalu mendukung penuh tumbuh kembangnya
ReplyDeleteKalo soal pro dan kontra untuk pendidikan anak, menurut saya tetap kembali pada kita sebagai orang tua nantinya. Mengingat, pendidikan bukan soal mengajarkan anak menjadi rangking 1 saja melainkan justu akhlak dlm pendidikan itulah yg suatu saat akan mengantarkan si anak menuju gerbang kesuksesan dunia akhiratnya
ReplyDeleteWaupun saya beluum punya anak, saya rasa merencanakan pendidikan anak sangatlah penting. Tapi kembali lagi ke masing-masing orang tua dan anak ya, di artikel ini juga sudah cukup menjelaskan mengenai pro dan kotra terutama PAUD dan Playgroup ya terutama di Indonesia. Thanks for sharing
ReplyDeleteMemang Mbak, masalah pendidikan dini ini masih pro dan kontra. Tapi semua kembali ke orang tuanya. Ingin memasukkan anaknya ke pendidikan dini. Karena pastinya ini membutuhkan biaya juga. Hanya paling penting, sesuaikan dengan anaknya. Nyaman tidaknya bersekolah dini, terutama saat usianya masih balita. Kalau nyaman dan senang, maka prosesnya pasti akan lebih baik.
ReplyDeleteKalo menurut aku asal yang diajarkannya pas dan sesuai umur anak-anak, boleh aja. Sekalian ngajarin anak berinyeraksi dengan dunia luar. 😊
ReplyDeleteAku bukan tipe ibu2 yang sekolahkan anak dari bayi, aku pikir anakku masih butuh waktu untuk bermain. Jadi aku mulai sekolahkan anakku ke playgroup yang 80% isinya bermain
ReplyDeleteAku dulu termasuk yg kontra paud, tapi setelah baca buku Montessori jadi berubah haluan, why not? Asal prinsip follow the child diterapkan sepertinya sekarang aku ga masalah dengan paud.
ReplyDeleteKalau mbak sendiri gimana? Bagian yg pro atau kontra.
ReplyDeleteAku kok belum kepikiran ya bsok anak mau disekolahkan sedini mungkin seperti trend skrg ini. Atau ngikutin jejak mak bapaknya aja yang mulainya dari TK. Hmmmmmmm bingungg
Sebenarnya bukan pendidikan usia dininya, tapi bagaimana cara pengajarannya. Karena kalau ngomongin pendidikan sih, dari dalam kandungan saja seorang anak sudah bisa diberikan pendidikan. Aku sendiri pernah mengalami dua-duanya, waktu anak pertama ngebet anak disekolahin sejak usia 2.5 tahun, tapi sekarang anak kedua lebih santuy, nanti aja usia 5 tahun baru disekolahin hehe. Tapi kalau belajar atau diberi pendidikan sih insya Allah tetap jalan di rumah :)
ReplyDeleteKalau aku gak maslaah sih sekolah PAUD. Cuma ya gak pas masih bayi juga sih. Atau sekalian masukin sekolah pas udah usia TK aja.
ReplyDelete