Euforia lomba Agustusan masih terasa, tepatnya di KRNK Kuta Lombok. Di hari Minggu, 30 Agustus, spot hang out di salah satu sudut teramai KEK Mandalika ini punya gawe besar. 17 peserta memeriahkan 'KRNK Chef Challenge - Nasi Goreng Edition'. Dibatasi waktu memasak masing-masing 15 menit, mereka ditantang menyajikan seporsi nasi goreng terlezat.
Empat juri akan menilai dari empat kategori penilaian. Kontestan harus bersiap, mulai dari Preparation, Presentation, Kreatifitas dan utamanya kreasi rasa terbaik. Tiga kitchen set disiapkan panitia, berada di sisi luar KRNK Bar and Restaurant.
Tiga juara tak hanya mendapatkan hadiah uang tunai. Menu terbaik dari peraih juara kesatu, akan menjadi menu nasi goreng pertama KRNK. Spot kuliner yang lebih terkenal sajikan taste Eropa. Dimana pelanggan lebih mengakrabi menu-menu khas western, seperti burger atau pizza.
Pak Larbi, salah seorang dari lima juri utama, yang juga pemilik bisnis KRNK, Kenza dan El Bazaar, menyebutkan sebenarnya sudah ada 23 peserta. Namun, sampai acara dimulai di pukul dua siang, total 17 peserta yang siap beradu resep. Mereka masing-masing mempertunjukkan kreasinya, yaitu tiga peserta dan selesai semua selama enam kali putaran lomba.
Dilaksanakan dengan sistem gugur, Lale Fitri yang seorang guru dan salah satu dari tiga peserta putaran paling awal, menyebutkan ini pengalaman lombanya yang paling pertama.
"Saya mencoba menyajikan resep nasi goreng khas masyarakat sini. Sedikit sentuhan rasa unik, saya coba tambahkan 'lemon grass', " urai Fitri, saat ditanya tentang seporsi nasi goreng miliknya.
Agak berbeda dengan Tohri Junaidi. Pemuda kurus berkulit putih ini, berasal dari Batu Jai, serta membawa 'bendera' Segara Lombok Restaurant. Resto ini berada di kawasan pantai Selong Belanak. Sejak awal, ia sudah tampak percaya diri dengan resepnya.
Dua tusuk sate, diatur rapi dan segera menyita perhatian dari seporsi nasi goreng yang disajikan Tohri. Sudah tampak lezat dari tampilan, pun juga terbaik dari segi rasa. Demikian juga dari proses persiapan dan presentasinya, berhasil meyakinkan para juri.
Selama menunggu peserta lomba selesai beradu resep, saya pun tak tahan untuk sesekali mencicipi beberapa menu hasil lomba. Salah satunya, karena wangi semerbak bumbu yang digunakan. Hasil mencicipi dua tiga sendok, ternyata peserta tersebut menggunakan bumbu kare. Bagi saya yang menyukai eksplorasi kuliner baru, rasa unik bumbu kare, seolah bisa membuat saya akan berulang kali memesan nasi goreng ini.
Resep lain yang saya coba, nasi goreng yang memilih tidak menambahkan 'warna merah' cabai atau tomat. Yang ini, rasa uniknya ternyata dari campuran potongan 'bajo'. Nama lain dari ikan asin khas Lombok. Jenis ikan asin yang cukup sulit didapatkan di area Lombok Tengah, dan diharapkan pemilik resep sebagai menu nasi goreng yang unik.
Akhirnya, 17 peserta usai juga mempertandingkan resep andalan mereka masing-masing. Para tim juri, Pak Made dari Marina Group & The Square, Pak Jiwa dari Lombok Lodge, Pak Sukiman dari Cruise Line, serta Pak Larbi dari El Bazar & Kenza & KRNK, memutuskan tiga nama peraih tiga juara terbaik.
Iyasss. Tampilan apik seporsi nasi goreng sajian Lalu Samsul, meraih juara pertama. Ia berhak membawa pulang hadiah uang tunai dua juta. Serta menu nasi gorengnya, akan menjadi menu nasi goreng pertama yang dijual di KRNK Bar & Restaurant.
Lalu Samsul menyajikan nasi gorengnya menggunakan 'piring gerabah'. Lebih dikenal penduduk Kuta sebagai 'cobek tanah liat'. Tiga mangkuk kecil gerabah lainnya, berisi sambal spesial dan acar. Tak cukup dengan itu, masih juga ia alasi dengan nampan kayu alami.
Kreasi, presentasi, serta rasa yang memikat atensi para juri dan yakin memilihnya sebagai yang terbaik.
Selanjutnya, juara kedua dengan hadiah uang tunai satu juta rupiah, diraih Lalu Abd. Rahman Wahid. Dan 'jagoan' saya, Tohri Junaidi, terpilih sebagai juara ketiga dan berhak dengan hadiah uang tunai 500 ribu rupiah.
Tiga jam menyaksikan para chef memanfaatkan waktu yang hanya 15 menit, menjadi satu pengalaman baru bagi saya. Di KEK Mandalika, wisata tak melulu dengan datangi spot-spot alamnya yang indah. Eksplorasi Kuta atau Mandalika, bisa juga sembari berwisata kuliner.
Salah satunya, tentu saja dengan mencobai menu nasi goreng juara, di KRNK Bar & Restaurant.
Happy travelling ^^
Saya selalu suka dengan kuliner daerah-daerah di Indonesia. Penasaran juga pengen cicipin nasi goreng yg pake bumbu kare. Sudah kebayang gurih dan lezat
ReplyDeletenasi goreng ini memang makanan paling berterima ya untuk lidah Indonesia. dan ngebayanginnya enak sekali itu icip-icip dengan rasa bumbu kare, ngiler ey
ReplyDeleteBeda ya kalo nasi goreng hasil racikan chef. Selain rasanya enak, tampilannya juga unik, sehingga menggugah selera makan kita.
ReplyDeleteCoba kalo saya yang bikin nasgornya, paling ditaro di piring aja, tanpa hiasan pernak pernik tambahan lainnya, hahahaha
Wah seru nih menyaksikan para ahli dalam berlomba, Kuta mandalika kini menjelma menjadi destinasi baru yang baik. berharap kedepan bisa singgah di sana.
ReplyDeleteSeru sekali lomba masak nasi goreng ini. Apalagi nasi goreng salah satu masakan khas Indonesia. Yang juara 1, selain rasa, mungkin unggul dari cara penyajian ya. Dengan menggunakan piring gerabah atau cobek tanah liat, jadi terkesan beda, unik, dan semakin menonjolkan khas Indonesia.
ReplyDeleteSaya juga bikin nasgor pakai ikan asin, diulek bareng bumbu di cobek. Enak sih jadinya, ada citarasa local hehe. Nasi goring memang menu andalan semua orang bahkan setiap keluarga di Indonesia. Anak-anak mana yang ga suka nasi goreng. Bagus juga ini bikin kontes buat cari menu andalan di resto yang biasanya Cuma nyajiin menu western. Bisa menambah kecintaan pada kuliner lokal dg tambahan bumbu setempat. Ada hadiahnya pula. Itu kenapa ada ‘jagoan’ yang ditanda petik, Kak? :D
ReplyDeleteBajo itu ikan asin khas Lombok? Jadi langsung teringat pada Labuan Bajo. Berkaitankah? Hehe...aku belum pernah ke NTB.
ReplyDeleteNasgor + bumbu kare itu perfecto... Udah ada manisnya dikit, gurihnya jadi makin kuattt..aduhh laperrrrr
ReplyDeleteWuih, seru dan bikin laper nih lombanya :D Pengen juga nyobain nasi goreng para peserta lomba...
ReplyDeleteSeru banget acaranya. Kalau saya yang ikutan.. boro2 menang.. belum tentu nasi gorengnya jadi wkwk.
ReplyDeleteSeru juga ya lomba masak, terus waktunya dibatasi hanya 15 menit. Lah kalau aku waktu masak nasi goreng dibatasi cuma segitu, yang ada bikin bumbunya aja belum kelar, wkwkwkwk.
ReplyDeleteHasilnya juga bagus-bagus itu, jadi pengen makan nasi goreng nih.
wadidaw lokasi dan makannya bagus ini. para kokinya juga profesional apalagi judul blognya eat local think global kerennn
ReplyDeleteWah seru ya lomba masaknya ini. Sampao sekarang saya masih penasaran nih untuk bisa bikin telur mata sapi yang kuningnya gak matang atau setengah matang kayak di gambar.
ReplyDeleteWah seru ya challenge nya
ReplyDeleteAku malah fokus mau foto fotoin hasil masakannya buat stok