Mommy 2.0, Mommy Pengganti High Quality - Aseanis Writing

Setahun terakhir, saya belajar ekstra keras memahami triplet frase baru. Hacker, Hipster dan Hustler. Iyak, mendadak nyemplung ke dunia StartUp. Persisnya dimulai di akhir Nopember tahun lalu. Tiga hari menjadi ‘EO’ StartUp Weekend Indonesia, terlaksana 29, 30 Nopember dan 1 Desember 2019. 

Itu pun berlanjut lagi. Akhir Februari, sekitar dua pekan sebelum penerapan PSBB nasional, ada pula StartUp Innovate Gili. Kalau Hacker, sudah cukup akrab. Keluarga besar Loenpia Net di Semarang, rata-rata IT freak. Jadi, dari jaman milisan sampai WAG, ngobrol ringan tentang dunia Hacker, jadi santapan sehari-hari. 

"Liburan akhir tahun, ke Lombok saja! Ini dia bucket list buat liburan terbaikmu" Hotel nyaman di Lombok, Pantai Wajib Kunjung, dan Spot Wisata Ramah Anak di Lombok

Bareng Liya, mentor Mbak Humaira, dan tim Juri. Cred. IG Mommy_v2.0

Keluarga Besar Koperasi Kitapixel Digital Mandiri 

Nama baru dari Kitapixel Lombok. Ikhtiar mengumpulkan sosok-sosok berlatar berbagai profesi, ke keluarga besar digital. Inisiasi yang ditawarkan Bu Indra, salah seorang master trainer di event TTT Gapura Digital dan Women Will (GDWW) Google di Lombok. Tawaran disambut beberapa inisiator Lombok, dan sebagian besarnya adalah juga para fasilitator GDWW Google Lombok. 

Meski saya berlatar penulis, Alhamdulillah perlahan mulai semakin bisa memahami dua frase lainnya. Hipster dan Hustler. Walau kenyataan di lapangan, satu tim yang mengawal lahirnya satu startup, tak bisa mudah menemukan partner Hipster dan Hustler. Pendek kata, tak seindah perjalanan Samsan Tech di KDrama StartUp ^^ 

Sebagia Bookmarks, karena 'pe er' Mommy 2.0 selalu diburu deadline ^^. SS Pribadi

Dua kali menulis rilis artikel untuk event StartUp Innovate Gili dan Koperasi Kitapixel Digital Mandiri, hasil akhirnya tetap harus disunting Bu Indra. Saya masih harus banyak belajar diksi dunia startup, lalu merangkainya jadi paragraph, serta jadi satu artikel utuh. 

Kelahiran Mommy 2.0 di 1000 StartUp Digital Telkom Mataram 

Nah, karena masih ingin belajar lagi tentang StartUp, akhirnya mendaftar di event 1000 StartUp Digital Telkom Mataram. Kali ini, partner pelaksananya, Tim Tiang. Salah satu coworking partner di Lombok. Saat mendaftar, samasekali tak ada bayangan tentang momen Hacksprint, Inkubasi sampai Pitching. 

Proses panjang menjadi peserta 1000 StartUp Digital Telkom dimulai dari pertengahan September. Bagian paling memusingkan, tiga hari Hacksprint. Selama 72 jam kurang, harus bisa melahirkan satu ide startup. Bahkan, untuk pegiat dunia startup sendiri, kadang sekaligus juga membuat Mock Up dengan fitur-fitur yang bisa dijalankan. 

Kalau di kdrama StartUp, bagian yang ini pas momen Hackton. Tapi ya ndak sekeren yang terlihat. Do San dan tim memeras otak serta ide, di Sand Box. 1000 StartUp Digital di Mataram, prosesnya berlangsung di salah satu hotel kota. Yang tragis, di hari pertama saya bahkan ndak membawa laptop. Jadilah, lumayan ngingik seharian. 

Untungnya, Liya, Mbak Yogie, tim startup saya, bertindak khas ala emak-emak -- bertindak gesit dan cepat. Ibarat kata, tak ada berlian, kaca beling berkilau pun jadi. Hihihi. Kami mengawal ide ‘Pengganti’. Satu konsep baby sitter paruh waktu, atau jam-jam an, dalam bentuk aplikasi. Usai Hacksprint, proses mentoring lanjutan, nama berubah lagi menjadi ‘Mommy 2.0’. Pitch Deck, Mock Up, dan Pitiching 3 menit, disiapkan di system ‘sks’ – system kebut semalam. Misal, 30an lebih halaman Mock Up awal Mommy 2.0. Yang selesaikan Liya, genep sehari manteng di depan monitor 24 “ di kantornya. 

Di awal 30an halaman, sekarang sudah jadi 51 halaman. SS Marvell Mommy 2.0

Lalu, Minggu tanggal 6 Desember lalu, usai bergiliran Pitching 3 menit bersama 9 startup lainnya, Mommy 2.0 menjadi dua besar dari tiga startup terbaik di 1000 StartUp Digital Telkom Mataram. Momen Pitching yang semakin membuka mata, Pitch Deck akan bisa jadi semakin bagus, kalau ada Hipster di tim. Mock Up (bisa dibuat di Marvell, Figma, dan masih banyak lagi pilihan softwarer lainnya) bisa langsung running, kalau ada Hustler yang siap ‘buang’ uang. Alias memodali prototype aplikasi atau web bisa berjalan dan dipresentasikan saat Pitching. 

Mommy 2.0 versus Samsan Tech, Serupa Croissant dan Jaje Tarek 

Tim Mommy 2.0 memang tidak selengkap Samsan Tech. Tak ada Nam Do San, Lee Chul San dan Jang Young Sill, manalagi Jeong Sa Ha. Saya, Liya dan mbak Yogie, lebih banyak punya unsur Seo Dal Mi (kecuali wajah cantiknya Bae Suzy yak :D). Namun, Liya akhirnya mampu selesaikan Mock Up menggunakan Marvel. Saya dan Mbak Yogie, lebih sering di porsi ‘nyimak’ saja dan ‘ekooottt’. 

Ah ia, ada juga pembelajaran serba online. Video mentor terkait unggahan pitch deck Mommy 2.0 di dua pekan sebelum Inkubasi dan Pitching. Ada pula Miro Board. Papan Miro ini sangat membantu di momen Hacksprint. Jadi bisa paper less dan si papan bisa di-keroyok- barengan. Video call untuk mentoring, walau sesekali tidak lancar dan akhirnya kembali ke zooming. 

Sebagian kecil kompleksitas data StartUp, belum SS di dashboar akun 1000 StartUp Digital ^^.

Kamu Hacker, Hipster atau Hustler? Follow aja dulu IGnya Mommy 2.0 Yuk ^^

Sekarang, Mommy 2.0 sedang diproses menunggu pinangan para Hustler. Mock Up aplikasi sudah siap. Prosesnya tinggal menunggu suntikan dana, menjadikan prototype tersebut. Kemudian, User Test. Ingat bengongnya Dal Mi, ketika Noongil, dipakai sampai 3 ribu user? Itu berarti mereka butuh 3 miliar dolar won untuk maintenance, sewa server dan berbagai teknis ribet lainnya, karena tingginya trafik penggunaan aplikasi. 

Nah, kalau kamu, bagaimana perkenalanmu dengan dunia StartUp? Ah, sebelum benar-benar ditutup, saya mendadak teringat satu istilah lagi. Pivot. Istilah ini juga dipakai, ketika seorang startup-er, mengubah jenis layanan dari ide startupnya. Kebetulan terjadi pula di tim saya. Tadinya saya ingin memiliki aplikasi yang menghubungkan hanya pengusaha kuliner unik dan para pembelinya. Tetapi, di akhir, berjodohnya dengan Mommy 2.0 

Kamu, startup apa jodohmu saat ini?