Di rumah mulu dan sudah bosan lepel super dewa? Susah buat bilang nggak. Masalahnya, di dunia nyata, masih ada sebagian kita yang rentan tertular Covid. Jadi, meski bosan, kondisi pandemi memang masih ada. That’s the title of this writing come from..Yekannn
Iya, seminggu lalu, mendadak beneran nge-backpacker. Nemenin sesama penulis di Kompasiana. Menurut saya, termasuk nekat, karena berani memilih serta yakin buat naik angkot di Lombok. Bagian terbaiknya, saya pun jadi bisa menuliskan ini buat kamu. Kamu yang juga sudah sangat ingin nge-trip ke Lombok, plus pengen ngerasain sensasi nge-backpack di tengah pandemi.
Dipotret Tami, sunset Sembalun dari atas Bukit Selong. Dokpri |
Mulai Dengan Memburu Sunrise di Selat Lombok
Tami, teman Kompasiana saya ternyata memulainya dengan terbang dari Jakarta ke Bali. Nah, dari Bali lalu menyeberang ke Lombok. Pelabuhan Laut Padang Bai di Sanur Bali, dan merapat di Pelabuhan Laut Lembar di Lombok. Sayang, kepagian nyebrangnya. Akhirnya sunrise Lombok didapatkan Tami, di perjalanan menuju Terminal Propinsi NTB (Nusa Tenggara Barat) di Mandalika atau nama lamanya Bertais.
Nah, ada bagian menarik dari nama Mandalika ini. Sekarang, di Lombok, ada tiga nama Mandalika yang terkenal. Pertama, ya terminal besar yang sekaligus ada pasar tradisionalnya yakni Terminal Mandalika. Kedua, kawasan wisata yang dulunya dikenal sebagai Kuta Lombok, lalu kini jadi destinasi super prioritas. Ketiga, ya patung ikonik Putri Mandalika di salah satu pantai di Lombok Tengah. Dicatat yang baik ya contekan tentang nama Mandalika ini ^^
Diskusi panjang di salah satu fitur chat online, Tami memutuskan ia akan tetap naik angkot. Total trayek angkot, pelabuhan, kota Gerung, terminal Mandalika, berakhir di Masjid Masbagik. Yang terakhir, berjarak hanya 15 menit bermotor dari rumah saya di kota Selong, kabupaten Lombok Timur. Trip backpacker Tami, sudah melintasi tiga kabupaten di Lombok (Barat, Tengah dan Timur) serta Kotamadya Mataram.
Hadiah Sunset Indah di Desa Sembalun
Takjub dengan gigihnya Tami, ternyata karena tekadnya untuk sungguh-sungguh bisa berada dan menikmati suasana Desa Sembalun. Desa ini terkenal sebagai desa wisata dengan banyak potensi wisata. Sebagian yang akhirnya berhasil didapatkan Tami, di list berikut. Semoga juga bisa jadi contekan kamu ya.
Udara Segar dan Sejuk di Hutan Pusuk.
Saya dan Tami bertemu di Masbagik tepat tengah hari bolong. Namun, karena motoran serta akan menginap di Sembalun dengan cuacanya yang terkenal dingin, jaket yang saya kenakan sudah cukup tebal. Sumuk dan gerah menemani kami sampai sekitar setengah jam perjalanan. Ketika akhirnya memasuki pintu desa Sembalun, Tami berteriak kegirangan. Ia sangat menyukai udara segar khas hutan basah. Syukurnya, di sepanjang perjalanan juga jarang kami temui sampah plastic atau tumpukan sampah. Di hutan ini pula, kami banyak mengambil foto trip.
Hutan Pusuk, menjelang masuk ke Desa Sembalun. Dokpri |
Kameranya sudah bagus, Sony a6000. Yang jepret yang seadanya. Hiks. Dokpri |
Sunset Indah di Bukit Selong
Alhamdulillah. Saya pribadi sudah tak terhitung kali datangi Sembalun. Tetap saja, ketika melihat Tami sungguh senang dengan sunset indah dari puncak Bukit Selong, rasa haru saya membuncah. Pandemi telah banyak memaksa sebagian besar kita untuk lebih banyak di rumah dulu. Rezeki satu sore yang indah, di alam, adalah berkah.
Terima kasih bang Rozak, sudah memotret emak-emak hobi blusukan ini. Dokpri |
Nggak pernah bosan ke Sembalun. Skuy..Dokpri |
Hiks. Dokpri |
Wisata Buah Segar Matang Pohon
Trip backpack kami dua hari semalam, menginap di salah satu hotel dan resto yang berada di jalur utama pendakian gunung Rinjani. Ownernya ternyata sangat suka menanam berbagai pohon buah. Salah duanya, mulberry dan alpukat. Di Rabu pagi, 22 September lalu, kami memanen dua pohon mulberry. Saking banyaknya, kami memanen hampr tiga kilo dan bahkan tidak perlu menjunjungkan tangan atau sampai memanjat. Kecuali alpukat. Meski berhasil memanjat pohonnya, saya hanya berhasil memetikkan satu buah. Buah lainnya tidak terjangkau dan kami tidak menemukan kayu untuk menjolok.
Belum edit koleksi foto sayur dan buah di Sembalun. Ini sebagian sudut halaman hotel tempat kami menginap. Dokpri |
Desa Sembalun memang kaya dengan wisata buah segar. Strawberry, apel, juga beragam sayuran seperti wortel, kentang, dan pastinya bawang putih. Astaga, jadi teringat. Kami lupa berfoto bareng di depan ikon Bawang Putih Desa Sembalun.
Contekan Ongkos Backpack ke Lombok
Satu pelajaran terpenting nge-backpack di Lombok, disamping harus menyewa motor agar bisa blusukan sampai jauh, selalu usahakan naik angkot di pagi hari. Angkot setelah makan siang, bak menanti jodoh bagi seorang jomblo akut. Ndak jelas. Kalau pun dapat, kadang suka ditembak ongkos di luar harga normal. Kalau beruntung, amal ibadah kamu sungguh teramat banyak ^^
Nah, ini sedikit bocoran ongkos angkot di trip backpack dua hari semalam saya dan Tami.
Pertama, untuk sewa motor, rata-rata di harga 75K idr per hari. Untuk bule, rentang harganya mulai dari 100K idr per hari. Jika kamu dapat motor yang bensinnya hemat, trip sehari lintas tiga kabupaten di Lombok akan kena kurang dari 100K per hari.
Kursi depan bemo kota Mataram (cat luar kuning) dan tampak belakang angkot 'engkel', angkot lintas kabupaten di Lombok. Dokpri |
Kedua, ongkos angkot. Umumnya dihitung per antar kabupaten 5K idr. Hitungan ini tidak berlaku untuk trayek jauh, seperti dari Terminal Mandalika ke kabupaten Lombok Utara atau ke Pelabuhan Laut Kayangan di Lombok Timur. Yang pertama, ongkosnya 25K idr per orang. Yang kedua, kalau tidak berganti angkot, 30K idr per orang. Jika berganti angkot, biasanya akan kena dua kali lipat. Untuk saya yang hobi ngangkot juga dari Selong ke Mataram (lintas tiga kabupaten), ongkos 15K per orang. Hanya di jam pagi ya. Untuk angkot dalam kota (Mataram, Selong dan Praya), Alhamdulillah sekarang umum di ongkos 5K idr per orang, jauh dekat.
Ketiga, sewa kamar. Nah, khusus yang ini, kamu yang datang dari kota besar di Jawa biasanya bisa berburu harga seru di aplikasi-aplikasi booking. Saya dan Tami kemarin, dapat harga teman. Terima kasih ya kak Laely ^^
Okay, contekan backpacknya lumayan lengkap. Kalau masih kurang, tanya saja di kolom komen ya ^^
Lombok ini destinasi favorit saya buat liburan. Suka banget di sana. Huhu. Ampe udah 3x ke sana, gara-gara KKN dua bulan di sana jadi susah move on. Haha. Asyik ya bisa backpackeran, anak-anak sudah besar ya Mbak? Saya ngebayangin backpacker sama toddler kok malah jiper duluan 😅
ReplyDeleteIya. Yg sulung bentar lagi mau lulus SMK, yg bungsu lulus SD.
DeleteYok, bisa.
Dua anak saya sdh pernah diajak ngangkot semua.
Biar mulai belajar solo travelling juga. InshaAllah
Masih rindang dan sejuk sekali ya daerah lombok sana. Sampai-sampai ga ada sampah di hutannya. Disini, hutan yang udah pernah viral udah pasti banyak sampahnya dimana-mana. Hiks
ReplyDeleteLombok akan jadi wishlist ku, semoga kesampean ya. Amiin
Alhamdulillah ni, Desa Sembalun termasuk salah satu spot yg berjuang maksimal kurang2in sampah.
DeleteSpot lain si, ya 11-12. Clean up sesering apapun, yg dilawan bukan sampahnya saja, tapi kebiasaan buang sampah bukan di tempatnya.
Wahh pemandangannya sangat indah sekali, apalagi banyak spot foto yang juga gak kalah keren-keren.. Favorit banget sih di Bukit Selongnya..
ReplyDeleteSeneng banget bisa dapat sunset di lombok! Kayaknya kalau kaya saya bakal susah deh secara rempong dan sering kesiangan. Lombok ini salah satu destinasi wisata yg menjadi wishlist saya sejak lama. Semoga bisa berkunjung suatu saat di sana aamiin. Anyway kak untuk biaya kapal dari bali ke lombok berapa yah?
ReplyDeleteSenangnya mba, pengen banget deh ke Lombok ajakin keluarga nih pemandangannya cakep yesss,,
ReplyDeleteLombok ini destinasi wisata idaman.. huhu.. Pengen ke Lombok suatu hari dan menikmati setiap sudut daerahnya juga mensyukuri semua ciptaan Allah. *minta dikepet sama gawean
ReplyDeleteKalau rutenya dari Jawa mau ke Lombok, mesti mikir anggaran yg lebih ekstra ya.... Duh, udah gag sabar berlibur. Lagi cari2 yang dekat sama Madiun... Hihihi
ReplyDeleteImpian banget bisa liburan ke Lombok, terus backpackeran. Asyik dan seru nih. Bisa menikmati sunset, oh itu hal yang membahagiakan.
ReplyDelete