Banyak yang menyepakati jika setiap bulan yang diakhiri dengan ‘ber’, adalah juga pertanda sederhana kita sedang berada di musim hujan. Salah satu dari dua musim utama, dari kondisi cuaca di negara tropis yang kita diami, Indonesia.
View terbaik Pantai Semeti saat langit dan laut biru. Dokpri
Namun, tentu tak ada yang pernah berharap, jika di salah satu bulan ini terjadi kondisi cuaca yang ekstrim. Bahkan sampai menimbulkan bencana.
Sedihnya, harapan tak selalu sesuai kenyataan. Kalimat yang pantas tersematkan, di sekitar dua pekan terakhir di Lombok. Hari-hari yang saya lalui cukup kelabu. Hampir tak pernah melihat kemunculan matahari. Langit praktis tertutupi awan mendung, baik dari kelabu gelap, atau tipis. Meski tak selalu hujan, tetapi perasaan nglangut dan gloomy, praktis membuat saya tak terlalu banyak beraktivitas. Lebih sering mager. Hanya di dalam rumah.
Travelling Saat Mendung, Apa Tetap Menyenangkan?
Tergantung. Jika ngetrip-nya karena dapat hadiah lomba menulis, pasti tetap senang dan selalu seru. Akan berbeda jika ngetrip dengan biaya sendiri. Manusiawi jika merasa sedikit kecewa, karena lumrahnya, seseorang berwisata untuk mendapatkan kesenangan. Nah, pemandangan indah dengan latar langit serta laut yang biru, tentu jadi harapan umum seorang traveller.
View mendung bikin mati gaya saat berburu sunset Sembalun, Lombok. Dokpri
Bagi saya, yang sangat mencintai travelling – walau lebih sering karena hadiah lomba menulis atau mengawal tamu wisata, terhitung menjadi seseorang yang mati gaya saat ngetrip di hari-hari yang selalu mendung. Belakangan, sedikit tips cara mengatasinya, ya dengan mengambil sudut foto yang tak biasa.
Salah satu yang pernah saya ambil, dinding batu karang laut yang bersebelahan dengan bukit yang sedang menghijau. Air laut yang sedang surut jauh, hanya meninggalkan hijau samar, samasekali tak menyisakan warna biru yang khas. Lalu, dibantu sedikit alat dari aplikasi pengolah foto, tiga warna dasar yakni hijau daun, abu-abu batu karang, sedikit putih dari buih ombak dan hijau air laut, memberikan hasil foto trip yang cukup berbeda.
Jika Travelling Bergantung Pada Cuaca, Bagaimana Dengan Pertimbangan Memilih Hunian Nyaman?
Dari sekian banyak perjalanan wisata saya, saya kadang menyempatkan mampir di rumah salah seorang adik. Bukan apa-apa. Rumahnya berada di pusat kota dan sangat mudah diakses, seperti apapun paket wisata yang saya buat dan diambil oleh tamu saya.
Di samping curcol tentang trip saya atau saling bercerita kehidupan masing-masing, kami juga saling berdiskusi tentang rumah yang sekarang ia tempati. Pilihan rumah yang bisa dibilang, didapat dengan penuh perjuangan serta banyak pertimbangan.
Sedikit yang bisa saya bagikan di ulasan ini, diantaranya:
Pertama, melihat suasana lingkungan terdekat dari rumah yang akan kita tempati. Pertimbangan yang sangat beralasan. Rumah adalah pusat kegiatan dari kehidupan rutin kita sehari-hari. Keputusan untuk melihat lingkungan terdekat jadi sangat penting, karena pihak pertama yang kita paling sering berinteraksi, adalah tetangga kiri kanan. Demikian juga jika terjadi satu musibah. Tetangga pula yang paling pertama kita repotkan dengan ini itu.
Apapun jenis jasa travelling yang ditawarkan, berada di hunian ideal bisa mudah memasarkannya. Dokpri |
Kedua, bebas banjir. Untuk alasan ini, sekarang semakin jadi prioritas. Sangat berbeda dengan kondisi di 25 tahun lalu, misalnya. Dulu, para orang tua kita masih mendapatkan banyak pilihan lokasi rumah. Pertimbangan bebas banjir, mungkin malah belum menjadi prioritas, terutama karena lokasi rumah di jaman dulu praktis sudah di lingkungan cukup ideal. Sekarang? Keterangan ‘Bebas banjir’ kerap menjadi magnet utama yang dimasukkan dalam iklan satu properti.
Ketiga, dekat dari rumah ibadah atau sekolah anak. Alasan ini sekarang juga kerap menjadi prioritas ketika memilih satu lokasi rumah. Bahkan, beberapa waktu lalu, ketika sekolah anak didasarkan pada alamat dari ID kependudukan orang tuanya, ada orang tua yang sampai membeli rumah baru, hanya untuk mendapatkan alamat yang dekat dari sekolah favorit yang mereka targetkan bagi anak mereka. Nah, kalau adik saya, kebetulan mengutamakan kedekatan dengan rumah ibadah, sebagai prioritas di salah satu alasannya memilih rumah.
Pertimbangan di atas, tentu berbeda bagi orang lain. Bagi saya pribadi, cenderung juga akan mengikuti alasan-alasan prioritas adik saya di atas. Satu alasan khusus lainnya, melihat kebiasaan cuaca di lokasi perumahan atau wilayah rumah idaman.
Pernah, saya tinggal di satu kawasan perumahan yang cukup sejuk. Namun, kebiasaan cuaca di lokasi ini, sering petir dan resiko angina puting beliung. Huuu, masih selalu berasa seram setiap ingat momen ini, walau kadang setelahnya sering muncul pelangi yang indah.
Travelling Santuy Dari Hunian Ideal Idaman
Jaman now, menjadi penyedia jasa wisata bisa dilakukan siapa saja. Ndak usah jauh-jauh. Saya pribadi, blogger yang usung konsep travel blog. Lalu, selain hobi membaca, blusukan sampai jauh sudah jadi kebiasaan menyenangkan dan anti ditolak kalau ada yang ngajak. Pas deh. Saya membuka jasa trip privat, terbuka untuk konsultasi paket wisata atau tentang destinasi (khususnya destinasi wisata di Lombok), plus selalu antusias jika ada liputan event pariwisata. Dimana pun, kapan pun.
Rasanya, jasa trip wisata saya, akan bisa semakin ideal jika saya tinggal di hunian yang memiliki kondisi ideal. Lokasi strategis, akses dari dan kemana saja serba mudah, transportasi dari dan menuju rumah serba tersedia, serta pastinya bebas banjir.
Sebagian alasan yang sudah terpenuhi, di salah satu kawasan hunian yang sempat diceritakan salah seorang jejaring teman maya saya. Ia tinggal di Bandung, Jawa Barat. Sejak lama, Bandung dengan banyak spot serta destinasi wisata alamnya yang indah, menjadi destinasi impian favorit saya. Berasa surga, jika suatu hari nanti, bisa ngetrip ke kota Paris Van Java ini, apalah lagi jika sampai beroleh rezeki tinggal di salah satu kawasan hunian seperti mimpi saya di atas.
Teman saya bilang, nama kawasan tersebut adalah Kota Baru Parahyangan (KBP). Hunian ini berada di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat dengan 7 kelurahan/desa. Meski jadi salfok, karena saya lebih meng-highlight spot-spot wisata alam yang masuk daftar di Bandung Barat ini, skuy, intip mengapa teman saya sangat merekomendasikan Kota Baru Parahyangan.
Snorkeling pun ayoookkk. Dokpri |
Kembali ke sebagian prioritas pertimbangan adik saya saat memilih rumahnya, demikian juga yang tersedia di Bumi Indraprasta – Home & Living Centre, dengan tagline ‘Kota Mandiri Berwawasan Pendidikan’ ini. Pilihan pendidikan, tersedia mulai dari tingkat playgroup sampai universitas. Ada pula pilihan pendidikan non formal. Satu yang segera mencuri perhatian saya, Bale Seni KBP. Nah, untuk tempat publik bagi keluarga kecil dengan anak-anak di bawah 5 tahun, ada pula taman-taman tematik di setiap tatar (istilah blok di KBP).
Untuk keluarga yang sudah punya ABG, nah, pas bener juga ini. Ada Water Theme Park dan Bumi Pancasona Sport Club. Untuk yang punya jasa trip wisata seperti saya, sudah tersedia hotel dan lapangan golf. Usai trip dan sudah bisa belanja belanji, cuss, ke IKEA. Doh, berasa nggak perlu keluar jauh dari rumah dong. Fasilitas yang dibutuhkan, serba tersedia lengkap.
Kamu, travellers yang selalu mampu menjadikan setiap tripmu seru, entah cerah atau mendung, semoga juga dimampukan berjodoh seperti saya. Eksis menjadi travel blogger, siap menyediakan jasa trip wisata, serta tinggal di hunian ideal seperti KBP di Bandung Barat. Mana aamiin-nya? Aamiin.
duh jadi kangen travelling aku tuh, emang udah lama nggak kemana2 hahahaa
ReplyDeleteTravelling kalau udah mendung suka panik ketika bawa pernak-pernik kamera dll. Suka lupa bawa pelapis anti hujannya soalnya. Hehe
ReplyDeleteTetangga saya nih Padalarang mah. Cuma daerah situ teh saya mah lewat saja. Kalau ada teman yang tinggal di sana nanti bolehlah kabarkabari. Siapa tahu bisa ketemuan meski cuaca mendung. Hehehe ...
ReplyDeletebener banget kadang memilih hunian yang dipertimbangkan salah satunya ya itu suasana lingkungan terdekat dari rumah yang kita tempati. Wah kota baru parahyangan kawasan yang ideal tempatnya nyaman, banyak spot foto juga. ^^
ReplyDeleteWah keren ya... btw Padalarang deket banget nih dengan tempat tinggalku di Cimahi. Lihat ini jadi kangen traveling akutu...huhu...
ReplyDeleteSaya tinggal di bandung malah baru tau tempat ini mba, wah boleh nih kapan-kapan coba main kesana
ReplyDeletejadi travel blog itu sering digerudug email tanya harga penginapan, tiket masuk, dll. bisa jadi mulai dari sini menjadi ingin membuka jasa trip ya, mbak.
ReplyDeleteOmaygat aku salfok liat foto-foto lautnya mba, jadi kangen snorkeling deh, tapi nanti aja ah main ke pantai kalo udah gak musim hujan hihihi, sikon alam lagi kurang bersahabat juga nih kayanya yaaa
ReplyDeleteTravelling ini idealnya memang menikmati setiap perjalanannya yaa.. Untuk istirahat yang sempurna agar siap dengan itinerary keesokan harinya, kudu banget tinggal di Hunian Ideal Idaman, Kota Parahyangan Bandung.
ReplyDeleteHunian ideal gini dambaan semua orang yaa... maunya bisa pulang ke rumah yang oke dan pelukan hangat keluarga.
ReplyDeleteUdah lama gak traveling nih, baca blog mba jadi kangen jalan2 lagi ke tempat wisata. Apalagi klu emang didujung dengan hunian yang nyaman
ReplyDeletekota baru parahyangan emang cakep ya mba, duh kalau lewat juga auto doa aja hahaha
ReplyDeleteBandung emang selalu jadi destinasi wisata yang menarik hati, ga cukup sehari dua hari travelling ke Bandung mah. Apalagi ada hunian ideal dan nyaman seperti ini
ReplyDeleteMemilih hunian untuk traveling mrmang gampang gampang susah ya kak, memang harus cari seidealnya kita karena kenyamanan itu utama
ReplyDelete