Ngterip tipis ke salah satu pantai di Lombok Timur, pas si bungsu masih balita. Dokpri |
Enjoy July, travellers. Kita yang berjodoh dengan seseorang dari lintas pulau, kerap tak terhindarkan untuk melakukan perjalanan jauh. Seringkali, ya untuk mudik ke masing-masing base keluarga. Lain waktu, memang niat ngetrip. Bisa di destinasi wisata yang dekat dengan jalur mudik. Bahkan justru sangat amat menjauh.
Kebiasaan melakukan perjalanan jauh ini, menuntut kita sekeluarga untuk selalu sehat. Meski misalnya mulai melaksanakan trip saat anak-anak masih balita.
Sayangnya, anak-anak kita yang berusia di bawah 2 tahun sangat rentan mengalami ruam popok. Apalagi jika sehari-harinya menggunakan popok sekali pakai yang dapat menampung urin hingga berjam-jam. Karakteristik popok masa kini tersebut kadang membuat orang tua mengabaikan kebersihan kulit buah hati dengan menunda mengganti popoknya. Hal inilah yang seringkali memicu terjadinya ruam popok pada si kecil. Nah, salah satu penanganan yang umum dilakukan untuk meringankan gejala iritasi kulit bayi adalah dengan mengaplikasikan salep ruam popok.
Salep ruam popok pada umumnya dijual bebas di toko obat sehingga mudah ditemukan. Namun di sisi lain, orang tua dibuat bingung dengan banyaknya jenis dan merek salep yang tersedia. Supaya tidak salah pilih, coba simak tipsnya berikut ini setelah membahas serba-serbi ruam popok.
Mengenal Ruam Popok dan Penyebabnya
Ruam popok adalah bentuk iritasi kulit pada bayi yang berhubungan erat dengan penggunaan popok sehari-hari. Meskipun terbilang umum terjadi, namun ruam popok tidak boleh dianggap remeh karena sensasi gatal, perih dan juga panas yang ditimbulkan dapat mengganggu kenyamanan si Kecil dan membuatnya gampang rewel. Ruam popok sendiri dipicu oleh berbagai penyebab sebagai berikut:
- Kondisi kulit bayi yang lembab: Kulit yang lembab memang sehat. Namun, jika kelembaban terperangkap di permukaannya hal ini dapat memicu iritasi kulit. Kelembaban kulit ini dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya keringat yang tidak dapat menguap karena popok ketat, sisa air setelah mandi atau berganti popok yang tidak kering sempurna hingga kondisi popok basah yang tidak segera diganti.
- Gesekan kulit dengan popok: gesekan antara popok dengan kulit bayi yang masih tipis dan sensitif dapat menyebabkan iritasi. Ditambah lagi dengan kondisi popok yang sudah penuh urin dan feses menjadikannya sarang bakteri yang dapat menginfeksi kulit sehingga iritasi dapat semakin parah.
- Jarang mengganti popok: Seperti yang diketahui, urin dan feses bayi bersifat asam yang dapat mengikis lapisan terluar kulit bayi dan menjadikannya teriritasi. Kebiasaan jarang mengganti popok menyebabkan kulitnya yang sensitif berkontak terlalu lama dengan keasaman tersebut sehingga timbul kemerahan hingga lecet yang menyiksa.
Gejala Ruam Popok
Ruam popok dapat dikenali lewat beberapa gejala yang sering ditimbulkan, yaitu:
- Kulit kemerahan mengilap, biasanya nampak di area pantat, pangkal paha dan sekitar kelamin yang tertutup popok
- Kulit kering, bersisik hingga pecah-pecah
- Terasa perih saat terkena air ketika dimandikan atau dibersihkan, yang memicu tangisan bayi
- Terlihat luka lecet pada iritasi yang sudah parah
Serunya masa kanak-kanak, berenang di muara pun senang selalu. Dokpri |
Penanganan Ruam Popok
Kabar baiknya adalah ruam popok dapat ditangani dengan mudah, asalkan orang tua memiliki komitmen tinggi untuk menjaga kebersihan diri buah hati dan lingkungan sekitarnya. Penanganan ruam popok dilakukan dengan cara:
- Mengganti popok secara berkala. Kunci utama dari penanganan ruam popok adalah dengan menjaga kebersihan diri si Kecil. Salah satunya adalah dengan mengganti popoknya secara berkala misalnya setiap 2 jam, meskipun popok belum penuh. Hal ini dimaksudkan agar kulit bayi tidak lembab dan juga menghindari kontak terlalu lama dengan urin maupun feses yang bersifat asam.
- Membebaskan kulit bayi dari popok. Selain kontak dengan kotorannya, kelembaban yang terperangkap di antara popok dan kulit bayi juga dapat memicu iritasi. Oleh karena itu, berikan waktu khusus untuk si Kecil bisa bebas dari popok untuk sementara waktu agar kulitnya bernafas dengan bebas. Misalnya saja setiap habis mandi atau berganti popok, angin-anginkan kulitnya sesaat hingga kering sempurna. Barulah kemudian Mama bisa memakaikan popok bersih.
- Mengeringkan kulit dengan sempurna. Permukaan kulit yang basah yang kemudian ditutup dengan popok akan mengakibatkan kelembaban berlebih dan kondisi hangat yang dapat memicu pertumbuhan bakteri serta jamur. Untuk menghindarinya, pastikan mengeringkan kulit bayi dengan handuk lembut sehabis mandi dan ganti popok.
- Menghindari penggunaan popok ketat. Popok yang ketat memperbesar kemungkinan terjadinya gesekan antara kulit bayi dan permukaan popok yang menjadi pemicu ruam. Walaupun mungkin tubuh bayi masih mungil, jangan berpikir untuk memakaikan popok dengan ukuran lebih kecil karena khawatir lepas. Pilihlah popok dengan ukuran yang nyaman bagi buah hati untuk bergerak dan kulitnya untuk bebas bernafas karena sirkulasi udara yang baik.
- Mengaplikasikan salep ruam popok. Salep ruam popok dapat menjadi penolong saat si Kecil mengalami ruam kemerahan. Oleskan salep tipis-tipis pada bagian yang mengalami ruam secara rutin sehabis mandi dan berganti popok agar kemerahan segera mereda.
Tips Memilih Salep Ruam Popok
Salep ruam popok yang baik untuk kulit bayi adalah yang lebih banyak mengandung bahan alami yang aman dan lembut. Berikut adalah tips memilih salep ruam untuk buah hati.
1. Mengandung dekspanthenol
Lebih dikenal dengan nama pro vitamin B5, dekspantenol memiliki banyak manfaat bagi kulit bayi. Salah satu manfaatnya adalah menjaga kelembaban alami kulit berkat kemampuannya menarik dan mengunci air dalam sel kulit (humektan). Dengan begini, gejala iritasi seperti kulit kering, bersisik dan pecah-pecah dapat diatasi dan tidak menimbulkan rasa gatal.
Buah hati bebas dari ruam popok, bisa santuy menikmati view pantai. Dokpri |
Dekspanthenol juga memiliki kemampuan merangsang pembentukan kolagen yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka dan regenerasi kulit. Luka lecet akibat iritasi dapat sembuh lebih cepat saat produksi kolagen meningkat. Dan yang terakhir, kandungan tersebut membantu meningkatkan skin barrier sehingga kulit tidak gampang terluka saat mengalami gesekan dengan permukaan popok atau kain.
2. Mengandung lanolin
Lanolin menjadi bahan aktif kedua yang baik untuk merawat kulit yang mengalami ruam popok. Pasalnya, lanolin punya fungsi utama untuk membantu mempertahankan kelembaban alami kulit sehingga kulit bayi terasa halus lembut saat disentuh.
3. Mudah diserap kulit
Salep ruam popok yang cocok untuk bayi juga sebaiknya memiliki tekstur ringan yang mudah diserap oleh kulit, tanpa meninggalkan lengket. Formula yang mudah diserap menjadikan proses penyembuhan iritasi dapat berjalan lebih maksimal.
Bepanthen adalah salep ruam popok yang dapat diandalkan ketika si Kecil mengalami iritasi kulit. Gunakan salep ruam popok Bepanthen secara teratur setiap hari sambil selalu menjaga kebersihan buah hati supaya ruam segera pergi.
*Ditulis ulang berdasarkan beberapa referensi artikel.
Post a Comment
Post a Comment