Mari menulis di Storial Co. Dokpri |
Sawah hijau dengan semburat kuning, berlatar langit biru dan saputan putih awan. Sudut pemandangan yang masih sempurna ia miliki, di 10 tahun terakhir. Di pagi ini, pandangan indah yang sama, blawur. Riak air mengaburkan hijau semburat kuning dan biru. Suri menangis dalam diam. Ia menua, juga dalam diam. Rupa-rupa emosi, tersamarkan di balik wajah dan mimik tubuh yang datar. Sedih menyesak, hanya berupa aliran air di dua belah pipi tirusnya. Tanpa sedan, juga isak.
Laptop masih sedang membuka. Meja kerjanya menghadap bidang kaca tebal nan luas. Kapan pun ia mau, jendela kaca bisa dibiarkan terbuka lebar. Di latar, rak buku estetik. Dua tiga pot kecil bunga hias. Rak khusus berisi buku-buku terbaru yang belum ia baca, atau baca ulang. Ada yang terlalu menggumpal. Belasan jenis tulisan telah ia coba, gumpalannya gagal mengurai. Lalu, meski sedang duduk tegak, di kursi dan meja kerja favoritnya, dua pipinya menganak sungai. |
Post a Comment
Post a Comment